Jatim RayaPemerintahanPeristiwa

Antisipasi Krisis Pangan, Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan

30
×

Antisipasi Krisis Pangan, Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan

Sebarkan artikel ini

KAB. MALANG (Suarapubliknews) ~ Selain melakukan upaya mitigasi dan respon cepat mengantisipasi dampak El Nino dan Banjir, dalam kesempatan ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi krisis pangan.

“Sejak akhir tahun 2022, sudah mulai menjadi mitigasi serius di dunia bahwa ada kekhawatiran terjadinya krisis pangan. Kekhawatiran itu muncul selain karena terjadinya perang Rusia-Ukraina juga karena mitigasi terhadap kemungkinan El Nino yang bisa berdampak pada produksi pangan di seluruh dunia,” katanya.

Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh pihak untuk memaksimalkan seluruh proses untuk bisa memastikan bahwa produksi pangan Jatim tidak berkurang. Meskipun pada dasarnya year-on-year September 2022-September 2023 produksi padi di Jawa Timur surplus 9,23%.

“Meskipun hari ini kita mendapatkan informasi beberapa titik irigasi sudah tidak tersuplai air karena dampak El Nino. Maka dampak terhadap kemungkinan tumbuh kembang padi tidak bisa seproduktif seperti sebelumnya, saya mohon kerjasama kita semua para bupati Walikota cek di lapangan masing-masing ” lanjutnya.

Lebih lanjut, pada dasarnya selain stok beras di Provinsi Jatim cukup, stok beras di kabupaten/kota di Jatim juga cukup sampai Idul Fitri Tahun depan. Namun beberapa waktu belakangan harga beras naik. Hal ini karena naiknya harga Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP) di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sejak masuk ke tempat penggilingan. Sehingga end product yakni beras di pasaran harganya mengalami kenaikan di atas HET.

“Ini sesuatu yang harus kita antisipasi bersama karena meskipun dalam keadaan surplus, ternyata harga beras sampai di pasar itu diatas HET. Maka Pemprov Jatim melakukan operasi pasar murah untuk bisa merespon keterjangkauan daya beli masyarakat,” pungkasnya.

Usai apel, Gubernur Khofifah bersama Danrem 083/Baladhika Jaya, Pj. Walikota Batu, serta jajaran Forkopimda Malang Raya turut meninjau sarana dan prasarana serta alat yang digunakan untuk mengatasi banjir. Seperti Excavator, Long Hand Excavator, Dump truck, Mobile PUMP, Perahu Karet, Tenda Dapur Umum, Tenda Pengungsi, Loader dan Truck Rescue.

Dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah turut menyerahkan Kunci Escavator, berbagai penghargaan, life jacket, dan Tali Asih. Penyerahan simbolis kunci escavator diserahkan kepada Kepala Dinas PU SDA Jatim.

Kemudian penyerahan penghargaan yakni Tim Siaga Banjir Terbaik yakni UPT PSDA WS Welang Pekalen, Pengelola Irigasi Terbaik yakni UPT PSDA WS Kepulauan Madura, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Terbaik yakni UPT PSDA WS Bondoyudo Baru.

Selanjutnya penghargaan Operasi Pemeliharaan Jaringan Irigasi Terbaik diraih UPT PSDA WS Bengawan Solo, Pekarya Jaringan Irigasi terbaik diraih UPT PSDA WS Brantas di Kediri, Pengelolaan Kinerja DAS Berkelanjutan Terbaik diraih UPT PSDA WS Sampean Setail dan Komunitas Peduli Sungai Terbaik oleh Sekolah Sungai Brantas Berdaya.

Juga penyerahan life jacket kepada 10 nelayan di Selorejo yang diserahkan secara simbolis kepada 2 orang. Dan penyerahan tali asih kepada PPA Pekarya kepada 6 orang. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *