BisnisJatim Raya

BI Optimisme Jatim Bangkit: Sinergi dan Inovasi untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Jawa Timur

32
×

BI Optimisme Jatim Bangkit: Sinergi dan Inovasi untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Jawa Timur

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2022 dapat dipacu hingga 5 persen – 5,8 persen melalui sejumlah upaya peningkatan dari sektor ekonomi salah satunya UMKM.

Hal ini diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Budi Hanoto dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2021, dengan tema Optimisme Jatim Bangkit Sinergi dan Inovasi untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun depan dibutuhkan komitmen bersama antara BI, OJK dan Pemprov Jatim serta berbagai pihak seperti Kadin atau pengusaha lainnya.

“Dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia tahun ini, kami melakukan penandatanganan komitmen bersama menuju Jatim Bangkit 2022 akan ada lima fokus yang dikejar tahun depan,” katanya.

Lima fokus dalam komitmen bersama yang akan digarap di antaranya adalah perluasan Rumah Kurasi dan Pondok Kurasi untuk mendukung 1.000 UMKM, Perluasan Pasar Rakyat Jatim Siap Digital, kick off ikrar Halal Produk UMKM, perluasan Desa Wisata Halal, hingga mendorong program kandang komunal untuk peningkatan produksi sapi potong.

“Kelima poin komitmen tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung akselerasi pemulihan ekonomi nasional dengan cara menginklusifkan ekonomi melalui pengembangan UMKM, ekonomi syariah dan pariwisata,” papar Budi.

Selain menginklusifkan UMKM, syariah dan pariwisata, strategi kunci ekonomi bagi Jatim untuk bisa tumbuh dengan baik yang lain adalah menjadikan Jatim sebagai lead ekspor manufaktur, menjadikan Jatim sebagai lumbung pangan nusantara, mengoptimalkan digitalisasi ekonomi.

“Potensi ekspor manufaktur Jatim ini sangat besar, meskipun di masa pandemi ekspor luar negeri jadi terbatas akibat kelangkaan dan tarif kontainer. Namun ekspor/perdagangan antar daerah tahun ini telah menopang kinerja ekonomi kita, bahkan Jatim surplus perdagangan antar daerah melalui 26 kantor Perwakilan Dagang (KPD),” jelasnya.

Sedangkan dari sisi pariwisata, BI mendorong agar Jatim memperbanyak destinasi wisata atraksi, memperkuat aksesbilitas wisata hingga menambah amenitas atau fasilitas di luar akomodasi seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata dan fasilitas umum lainnya.

“Pariwisata ini penting karena memiliki multi player effect yang luar biasa. Apalagi di Jatim punya banyak potensi unggulan seperti wisata heritage, ecotourism seperti Bromo Tengger Semeru, Mojopahit, Tunjungan maupun kawasan mangrove yang perlu dikembangkan dan lebih terstruktur,” lanjut Budi.

Gubernur Jatim, Kofifah Indar parawansa mengatakan, kunci sukses akselerasi ekonomi Jatim tidak lepas dari berbagai inisiatif yang dilakukan Pemerintah Daerah, seperti penguatan kerjasama antar daerah dan optimalisasi Lumbung Pangan Nusantara, didukung suksesnya program vaksinasi yang menjadi game changer bagi pemulihan ekonomi.

“Ke depan terdapat beberapa tantangan bagi perekonomian Jatim yang perlu diantisipasi, antara lain tidak meratanya pemulihan ekonomi global, disparitas laju inflasi antar kabupaten/kota di Jatim, pembangunan SDM dan ketersediaan akses internet yang belum merata antara Jawa Timur bagian Utara dan bagian Selatan, serta lemahnya standardisi produk serta masih terbatasnya pembiayaan UMKM,” katanya.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Adik Dwi Putranto menambahkan dalam program Rumah Kurasi dan Pondok Kurasi yang telah berjalan sejauh ini, sudah terdapat sekitar 600 UMKM yang melewati proses kurasi menuju pasar ekspor. “Sampai saat ini sudah ada 600 UMKM, tahun depan akan dikejar menjadi sampai 1.000 UMKM. Harapannya di awal tahun sudah bisa terealisasi sehingga target berikutnya terus ditambah,” katanya.

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Jatim ini juga memberikan penghargaan bagi Mitra QRIS Terbaik. Antara lain diberikan kepada, PT. Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk, PT. Bank Central Asia Tbk Kanwil III Surabaya, dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Kanwil 06 Surabaya. Serta Mitra Pendamping UMKM Terbaik Faiqotul Himmah. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *