Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah Diskusikan KEK Recycling Metal dan Perluas Promosi Produk Jatim Dengan Dubes RI Untuk Jepang

14
×

Gubernur Khofifah Diskusikan KEK Recycling Metal dan Perluas Promosi Produk Jatim Dengan Dubes RI Untuk Jepang

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Diskusi sangat produktif terbangun saat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Jepang sekaligus Federasi Mikronesia Bapak Heri Akhmadi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (3/2).

Topik utama yang dibahas keduanya adalah tentang KEK recycling metal dan peningkatan promosi produk Jatim di Jepang. Pasalnya, Gubernur Khofifah ingin agar produk-produk unggulan dari Jatim bisa semakin dikenal dan memenuhi pasar kelas internasional, khususnya di Jepang. 

“Hubungan kita selama ini dengan Jepang sudah sangat baik. Tadi Pak Dubes Heri menyebut bahwa kerjasama Indonesia-Jepang bisa difokuskan pada dua hal. Yaitu pembangunan KEK recycling metal dan perluasan promosi produk Jatim di tingkat internasional, khususnya di  Jepang,” ungkapnya. 

Terkait recycle metal, Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa hal itu dapat dilakukan dengan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berfokus pada industri pengolahan turunan tembaga dan pendaurulangan metal. 

Sedangkan untuk poin perluasan promosi produk Jatim, Ia dan Dubes Heri  membahas bagaimana kontribusi Indonesia khususnya Jatim bisa memasok kebutuhan sektor kelautan dan horti kultur  di Jepang. 

Terlebih saat ini di Jepang sudah established sebagai pusat Halal Industry. Produk-produk halal di Jatim yang kini tengah dikuatkan untuk sertifikasi halal harapannya ke depan bisa masuk ke pasar internasional khususnya Jepang lebih luas lagi.

Selain itu, saat ini kekuatan Jatim dalam memasok sektor makanan atau kuliner di Jepang juga sudah cukup besar. Dimana Jatim merupakan eksportir terbesar sidat ke Okinawa. “Kalau untuk sertifikasi halal, kita terus maksimalkan, termasuk tantangan adanya keterbatasan laboratorium. Namun kami yakin akan ada solusi. Karena sebenarnya kekuatan kita untuk sektor makanan dan minuman besar sekali,” imbuhnya. 

Tidak hanya itu, dalam kesempatan strategis tersebut, Gubernur Khofifah dan Dubes Heri juga mendiskusikan bagaimana mengangkat Nusantara, terutama inspirasi  Majapahit, sebagai inspirasi dunia. 

Majapahit sebagai pusat kerajaan dan budaya nusantara yang berbasis di Mojokerto  Jawa Timur diharapkan dapat menjadi brand dari setiap upaya promosi daerah ke Jepang dan negara-negara lain. Sehingga, Jawa Timur memiliki kekuatan sejarah budaya   yang solid di mata dunia. 

“Jadi tadi dapat surprise dari Pak Dubes buku Inspirasi Majapahit. Sebaliknya, saya memberikan pelakat Surya Majapahit. Jadi dengan ini terasa sekali bagaimana Nusantara, Bhinneka Tunggal Ika, dan Majapahit dapat menjadi referensi global dan ikut membangun peradaban dunia,” pungkasnya. 

Sementara itu, Dubes Heri mengatakan bahwa Jepang akan berupaya memberikan dukungan penuh pada penguatan di berbagai sektor. Selain itu, gagasan KEK  recycling metal dan promosi produk Jatim menurutnya dapat memberikan manfaat bukan hanya untuk Jawa Timur, namun juga Indonesia. 

“Untuk pengembangan KEK khusus recycling metal dan produk turunan tembaga, pemodalnya bisa dari perusahaan Jepang seperti Mitsubishi yang belakangan sedang semangat dan berinvestasi besar- besaran. Karena korporasi Jepang memang banyak bekerjasama dengan Indonesia untuk menguatkan sektor perindustrian,” tuturnya. 

Untuk gagasan yang kedua, Majapahit dapat menjadi pilihan paling tepat sebagai brand promosi Jawa Timur. Sebab, sejarah yang dimilikinya mengakar kuat pada hubungan Indonesia-Jepang beratus-ratus tahun yang lalu. “Tadi disampaikan salah satu pakar kalau Indonesia dan Jepang, terutama Okinawa, sudah mempunyai hubungan dagang sejak abad ke-13. Bahkan mungkin lebih lama dari itu,” ucapnya. 

Pun begitu untuk promosi Majapahit. Menurutnya, jika dilihat dalam sejarah Indonesia sebenarnya Hanya dua Kerajaan Nusantara, yakni Sriwijaya dan Majapahit. “Ini menjadi warisan kebesaran kita, apalagi ketika Indonesia sudah  menjadi negara yang diakui dunia dengan keberhasilan di G20 kemarin,” tambahnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *