Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah: Waspadai Kasus Penipuan Bermodus Amal dan Sedekah yang Marak Terjadi Jelang Lebaran

26
×

Gubernur Khofifah: Waspadai Kasus Penipuan Bermodus Amal dan Sedekah yang Marak Terjadi Jelang Lebaran

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan pada kasus penipuan yang saat ini marak terjadi khususnya jelang lebaran. Pasalnya, belakangan di bulan Ramadhan dan mendekati lebaran penipuan berkedok shodaqoh dan amal kerap kali terjadi di kalangan masyarakat.

Bahkan di bulan puasa ini  ada oknum yang mengatasnamakan nama  Khofifah yang mirip dengan nama Gubernur Jawa Timur dalam melakukan upaya penipuan dengan modus  meminta  sumbangan untuk  disalurkan ke TPQ dan Panti Asuhan .

“Karena mengatasnamakan amal dan shodaqoh, kadang masyarakat turut tergoda melakukannya (transfer). Karenanya kita semua harus hati-hati dalam menanggapi pesan digital,” ungkapnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (22/4)

Melihat kondisi tersebut, Gubernur Khofifah juga meminta masyarakat untuk aktif membaca terkait upaya-upaya pendukung yang bisa mengatasi kasus penipuan. Ia pun berbagi tips untuk menghindarkan masyarakat dari kasus penipuan. Salah satunya adalah dengan melakukan cek nomor telepon seseorang yang diduga akan atau sedang melakukan penipuan.

“Saat ini mudah bagi masyarakat untuk mengecek nomor telepon tersebut apakah bisa terpercaya atau tidak. Bisa dengan menggunakan aplikasi yang bisa diunduh secara cuma-cuma di smartphone masing-masing,” ujarnya.

Selain itu, jika masyarakat mendapatkan telepon mencurigakan, Gubernur Khofifah mengajak masyarakat untuk tidak panik menghadapinya. “Jangan panik, jangan tergesa-gesa mengamini ucapan sang penelpon. Jika mengatasnamakan keluarga atau kerabat dekat, maka harus melakukan konfirmasi kepada pihak yang namanya digunakan,” pintanya.

Meskipun mengatasnamakan Pejabat Daerah, sekali lagi masyarakat tidak boleh panik dan jangan lengah. “Segeralah lakukan kroscek atau jika dirasa berlebihan segera melapor ke pihak berwajib,” imbaunya dengan tegas.

Seiring meningkatnya kasus-kasus penipuan yang terjadi pada masyarakat, Gubernur Khofifah menegaskan kepada masyarakat pentingnya pemahaman literasi digital sejak dini. Mengingat akrabnya teknologi sejak dini mengakibatkan besarnya potensi penipuan.

“Sejak dini harus dikenalkan dengan literasi digital dan hati-hati dalam menyebarkan informasi atau data diri yang sangat privasi. Dengan lebih cakap digital, kita semakin paham penggunaan skill digital karena sejatinya pengguna teknologi sebenarnya dituntut lebih pintar dari teknologinya yaitu dengan literasi digital,” imbuhnya.

Sebagai informasi, baru-baru ini, juga ditemukan sebuah modus pesan penipuan yang menggunakan foto profil Gubernur Khofifah pada pesan WhatsApp yang ditujukan kepada sebuah panti asuhan. Penipuan ini berkedok untuk memberikan donasi kepada Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Panti Asuhan.

“Baru-baru ini ada yang menggunakan profil foto saya, namun penulisan namanya salah. Jadi kembali saya ingatkan kepada masyarakat untuk waspada, jangan takut melapor kepada pihak yang berwajib,” lanjutnya.

Menanggapi kejadian tersebut, Gubernur Khofifah secara tegas menyatakan bahwa pesan tersebut bukan berasal dari dirinya. Tak lupa Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan melapor jika sudah pada kondisi yang meresahkan.

Sebaliknya Gubernur Khofifah juga menerima pesan melalui WhatsApp mengatasnamakan Ketua Umum PBNU KH. Yahya  Staquf Cholil lengkap dengan profil foto beliau. Isinya minta bantuan untuk santunan yatim di berbagai daerah.

“Jangan langsung percaya, klarifikasi dan teliti dengan detail pesan dimaksud. Jangan takut melapor dan segera konfirmasi kepada pihak berwajib agar bisa segera dilakukan tindakan yang lebih terukur dan bisa dicarikan solusinya,” tutupnya. (Q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *