Pemerintahan

Halal Bihalal, Ratusan Pegawai Pemkot Surabaya Bersalaman Dengan Risma dan Whisnu

10
×

Halal Bihalal, Ratusan Pegawai Pemkot Surabaya Bersalaman Dengan Risma dan Whisnu

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Hari pertama masuk kerja setelah libur Hari Raya Idul Fitri dimanfaatkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Wakil Wali Kota Wisnu Sakti Buana, pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) dan jajaran DPRD Surabaya Surabaya untuk ber-halal bihalal dengan saling bermaaf-maafan, Senin (3/7/2017).

Halaman Taman Surya yang menjadi tempat halal bihalal, penuh oleh ratusan pegawai negeri sipil, karyawan dan karyawati di lingkungan Pemkot Surabaya yang mengantre bersalaman dengan wali kota dan wawali.

Antrean panjang halal bihalal diawali Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan yang bersalaman dengan wali kota yang didampingi wawali. Kemudian satu demi satu jajaran kepala SKPD serta pimpinan dan anggota dewan Surabaya.

Lantas diikuti karyawan dan karyawati, termasuk juga para wartawan yang sehari-hari meliput agenda wali kota dan Pemkot Surabaya. “Minal aidzin mohon maaf,” ujar wali kota sambil tersenyum sembari menyalami satu per satu ratusan pegawai dan karyawan/karyawati.

Seusai acara halal bihalal, ditanya wartawan perihal kemungkinan adanya pegawai negeri di lingkungan Pemkot Surabaya yang memperpanjang liburnya, Wali Kota Tri Rismaharini menyampaikan bahwa PNS di Pemkot Surabaya sudah paham tugas dan kewajibannya.

Karenanya, wali kota meyakini tidak akan ada yang nekad bolos di hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran. Terlebih, sambung wali kota, Inspektorat dan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) akan melakukan inspeksi.

“Saya yakin mereka sudah mengerti dan sudah tahu. Apalagi ini liburnya kan panjang dan lama. Insya Allah nggak ada (yang memperpanjang libur),” jelas wali kota.

Kalaupun ternyata ada PNS di Pemkot Surabaya yang tidak masuk di hari pertama kerja usai libur bersama Lebaran, wali kota menyebut harus dicek dulu alasan (reason) yang bersangkutan sehingga sampai tidak masuk kerja.

Wali kota mencontohkan, tahun lalu ada yang tidak masuk kerja ketika hari pertama setelah libur Idul Fitri. Ternyata tidak masuk kerjanya dikarenakan sakit.

“Kalau ada yang tidak masuk, pasti ada reasoning nya, ada alasannya. Dulu ada yang ndak masuk karena sakit. Kalau sakit tentu akan diproses lebih lanjut, apakah memang sakit beneran. Kalau sampai ada yang berani bolos, pasti ada sanksi nya,” sambung wali kota sarat prestasi ini.(q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *