Nasional

Mengajar Kekinian, Guru Harus Manfaatkan Smartphone

14
×

Mengajar Kekinian, Guru Harus Manfaatkan Smartphone

Sebarkan artikel ini

JOGJAKARTA (Suarapubliknews.net) – Pelajaran sejarah selalu dinobatkan sebagai pelajaran paling membosankan. Selain membahas masa lalu, penyampaian yang datar membuat murid menganggap pelajaran ini tidak penting.

CEO Marketing Komunikasi d’Topeng Kingdom Foundation., Ibu Elly T. Helsamer mengatakan pelajaran sejarah dapat menjadi menarik jika disampaikan dengan cara yang berbeda.

“Oleh karena itu kami sering menggadakan workshop pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengajaran bagi sekolah – sekolah, khususnya dipelajaran sejarah. Terdekat kami akan mengadakan pada gelaran Jogja Creave Food festival #2,” katanya.

Menurutnya banyak guru yang punya smartphone namun terkadang tidak tahu pemanfaatnnya dan mengunakan feature selain whatsap, facebook dan instagram. Sementara proses belajar mengajar ke siswa pengajar dituntut lebih actual.

“Lebih mengikuti perkembangan jaman dalam penyampaian materi dan model. Oleh karenannya kami mencoba memberikan solusi agar siswa lebih suka belajar karena gurunya telah menggunakan kecanggihan IT. Tentunya dengan memanfaatkan aplikasi di smartphone milik guru,” lanjut Elly.

D’Topeng Kingdom Foundation sendiri sudah memanfaatkan teknologi dalam penyampaian koleksi yang dimilikinya ternyata bisa menjadi daya pikat pada museum yang dikelola. Salah satunya dengan Aplikasi Augmented Reality.

Gelaran Jogja Creave Food festival #2 berlangsung mulai hari ini hingga 4 Desember mendatang. Mengusung tema Kuliner Nusantara, acara yang digelar Suluh Media ini diikuti 109 Stand makanan yang terdiri dari 18 stand kuliner hotel, 66 stand kuliner umum, 8 stand kuliner dari sekolah/kampus dan 17 stand makanan jadul.

Selain itu juga ada Jogja Hobbies Festival. Konten Jogja Hobbies Festival adalah pameran toys dan hobbie dari komunitas – komunitas di jogja, pameran game karya anak negeri , dan ada juga workshop – workshop tentang hobi. Total stand yang ada 74 stand, yang terdiri dari 48 stand toys, 16 stand game developer, dan 10 stand komunitas toys. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *