Jatim RayaPemerintahan

Misi Dagang di Kalteng Sukses, Selama Delapan Jam Transaksi Tembus Rp 293.59 Miliar

11
×

Misi Dagang di Kalteng Sukses, Selama Delapan Jam Transaksi Tembus Rp 293.59 Miliar

Sebarkan artikel ini

PALANGKARAYA (Suarpubliknews) – Kegiatan misi dagang dan investasi yang dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Aula Jayang Tingang, Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, diikuti oleh 153 peserta antar kedua provinsi strategis tersebut menghasilkan sebanyak 40 transaksi dengan total nilai Rp 293.589.000.000 atau Rp 293,59 miliar.

Gubernur Khofifah mengatakan pelaksanaan kegiatan misi dagang Provinsi Jawa Timur merupakan upaya mempertemukan para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Provinsi Mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi.

“Melalui pertemuan yang sangat produktif ini, saya harap kerjasama kedua provinsi akan terbangun dengan lebih produktif dan lebih produktif lagi karena tadi antar OPD dan institusi pelaku usaha di masing-masing provinsi sudah melakukan MoU. Hari ini, sampai  pukul 16.45, misi dagang Jatim – Kalimantan Tengah mencatatkan transaksi mencapai angka Rp 293.589.000.000 atau Rp 293,59 miliar. Angka ini berhasil dicapai dari 40 transaksi dengan komoditi antara lain daging beku, rokok, beras, damar dan pakan ikan,” tuturnya.

Menurut Gubernur Khofifah, misi dagang antara Jawa Timur dengan Kalimantan Tengah memiliki potensi yang sangat strategis. Hal ini dikarenakan transaksi perdagangan dari kedua provinsi di tahun 2021 mengalami surplus. “Rinciannya perdagangan Jatim dengan Kalteng di tahun 2021 sebesar Rp 5,53 trilliun dengan nilai penjualan Rp 4,47 trilliun dan nilai pembelian senilai Rp 1,06 trilliun,” ujarnya.

Setidaknya beberapa komoditas utama pembelian yang dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur antara lain pupuk, beras, makanan ternak, minuman kalori, sapi, sabun, kendaraan bermotor, produk makanan, susu bubuk murni dan semen.

Sedangkan penjualan yang dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur antara lain, minyak, kelapa sawit mentah, batubara, kayu, karpet, alat elektronik, mesin pengolah data, tabung, pipa dan selang, pompa, konduktor listrik dan udang. Bahkan berdasarkan data BPS, surplus perdagangan barang dan jasa Jawa Timur lebih banyak disumbangkan oleh perdagangan antar daerah.

Tercatat, sepanjang tahun 2021 kegiatan misi dagang Pemprov Jatim dengan provinsi lain menghasilkan transaksi dengan nilai Rp 259 trilliun. “Hal ini tidak terlepas dari peran serta dan kerjasama yang baik dari provinsi-provinsi mitra, dalam mendukung perdagangan antar wilayah dengan Jawa Timur,” katanya.

Tidak hanya itu, pada Triwulan III 2022 ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,58 persen (y-o-y) bahkan jika pertumbuhan dihitung non migas maka tercatat 6,13 persen (YoY) dan merupakan pertumbuhan tertinggi se Jawa. Setidaknya terdapat tiga sektor yang menjadi penopang utama struktur ekonomi, yakni sektor industri pengolahan, sektor perdagangan dan sektor pertanian.

“Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi 30,12 persen terhadap PDRB Jatim, sektor perdagangan 18,69 persen dan sektor pertanian sebesar 12,07 persen. Sedangkan 14 sektor lainnya memberikan kontribusi sebesar 38,77 persen terhadap PDRB Jawa Timur,” jelasnya.

Langkah strategis yang dilakukan bersama salah satunya dengan melakukan misi dagang sekaligus misi investasi menjadi bagian dari percepatan di antara satu provinsi dan provinsi yang lain untuk lebih efektif, lebih efisien, lebih inovatif dan bagian dari penguatan kolaborasi diantara kedua provinsi.

“Ini adalah cara mencangkok yang paling cepat. Mana yang  lebih inovatif menularkan ilmunya, mana lebih kuat improvementnya menularkan ilmunya. Cara ini, akan memberikan penguatan di masing-masing provinsi. Insyaallah produktivitas dari pertemuan ini akan bisa kita bangun hari ini, ke depan dan seterusnya dengan format-format yang makin produktif diantara kedua provinsi,” imbuhnya.

Gubernur Khofifah berharap misi dagang yang dilakukan hari ini bisa menjadi momentum untuk menemukenali berbagai potensi masing-masing daerah. Sebab, kebutuhan saat ini sangat banyak diproduksi di daerah-daerah Indonesia.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan dua hari di Kalimantan Tengah memberikan penguatan kedua provinsi, peningkatan kualitas, peningkatan produktivitas dan tentu persaudaraan yang harus kita bangun diantara setiap warga bangsa yang ada di negeri ini,” pungkasnya.

Ke depan, Ada kunjungan balik dari Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas yang tidak sekadar bidang ekonomi, melainkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti MoU yang dilakukan antara BPSDM Provinsi Jawa Timur dan BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah dengan mengirimkan beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II (PKN II) ke Jawa Timur.

“Kami ingin sampaikan bahwa BPSDM Provinsi Jawa Timur tercatat di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI adalah BPSDM dengan kualitas nomor 1 di Indonesia. Kami berterima kasih beberapa daerah kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, melakukan PKN Tingkat II di Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu silakan mengirim ASN baik pelatihan  pengawas maupun administtator  karena ada beberapa kategorisasi pelatihan  ataukah mereka yang sedang menyiapkan untuk PKN Tingkat II,” tandasnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *