Pemerintahan

Risma Tinjau Pengerjaan Underpass dan Overpass Mayjen Sungkono

7
×

Risma Tinjau Pengerjaan Underpass dan Overpass Mayjen Sungkono

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Kepadatan arus lalu lintas yang selama ini acapkali terjadi di kawasan Bundaran Mayjen Sungkono akan segera terurai. Pasalnya, pengerjaan proyek under pass dan over pass Bundaran Mayjen Sungkono kini sudah hampir separoh jalan.

Proyek hasil Corporate Social Responsibility (CSR) dari para pengembang ini ditargetkan sudah bisa difungsikan pada awal November dan awal tahun 2018 mendatang.

Target difungsikannya underpass Bundaran Mayjen Sungkono tersebut disampaikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini seusai melakukan peninjauan di lokasi pengerjaan underpass Bundaran Satelit tersebut, Selasa (4/7/17).

Wali kota didampingi Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan beserta Asisten II M Taswin serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji, juga kepala dinas terkait seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Eri Cahyadi, Kepala Dinas Perhubungan Irvan Wahyudrajad dan Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Chalid Buchari.

“Kami sepakat untuk jalan yang overpass ini bisa selesai pada 10 November dan bisa digunakan. Sementara untuk keseluruhannya awal tahun 2018 ditargetkan sudah kelar,” jelas wali kota.

Bila jalan over pass Bundaran Mayjen Sungkono tersebut sudah difungsikan, wali kota optimistis, kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut akan menjadi lancar. Sebab, kendaraan dari arah Kupang Indah yang akan menuju ruas jalan tol, tidak perlu lagi berputar di bundaran. Begitu juga kendaraan dari arah tol yang akan menuju ke Kupang Indah, bisa langsung meluncur melalui jalan over pass tersebut.

Sementara bila underpass Bundaran Mayjen Sungkono kelak sudah dioperasikan, kendaraan dari arah jalan Mayjen Sungkono bisa langsung menuju jalan HR Muhammad tanpa harus bertemu kendaraan yang keluar dari tol. Begitu juga dari arah sebaliknya.

“Kalau ada ini nggak ada macet lagi di kawasan Mayjen Sungkono, karena bisa langsung. Mulai dari depan (stasiun) TVRI jalan terus ke HR Muhammad. Selama ini ada pemberhentian, nunggu traffic light empat kali baru jalan sehingga panjang waktu tunggunya. Ini nanti cuma dua kali. Kalau yang dari tol atau dari Kupang indah mau ke tol juga bisa langsung lewat overpass, selama ini berputar. Jadi ini sangat membantu,” sambung wali kota.

Bilapun masih ada kekurangan dana, wali kota menyebut kekurangannya tidak banyak. Apalagi, ada pengembang yang masih belum berpartisipasi memberikan CSR nya.

“Saya yakin kekurangannya tidak banyak karena struktur utama sudah selesai. Nanti akan kami undang lagi yang belum ikut (bayar) karena ini sangat membantu akseptabilitas Surabaya Barat,” jelas wali kota alumnus ITS ini.

Wali kota optimistis, underpass dan over pass di Bundaran Mayjen Sungkono tersebut selain efektif untuk mengatasi kepadatan lalu lintas, juga akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan Surabaya Barat.

“Ini akan menjadi trigger bagi perekonoman Surabaya Barat. Perkembangan ekonomi Surabaya Barat juga akan jauh lebih cepat,” sambung mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Selain soal dana, ‘pekerjaan rumah’ lainnya yang juga diselesaikan adalah pemindahan titik pos polisi dan juga ruang terbuka hijau yang akan difungsikan untuk menghubungkan jalan over pass. “Kami juga telah berkoordinasi untuk pelaksanaan pemindahan utilitas semisal kabel fiber optik,” imbuh Fikry Amirulah Hidayat dari bagian teknik pekerjaan Bundaran Satelit.

Menurut Fikry, jalan over pass Bundaran Mayjen Sungkono tersebut memiliki panjang 175 meter. Sementara untuk underpass sepanjang 466 meter dan lebar 18 meter. “Kalua untuk kedalaman underpasnnya 5,5 meter,” sambung dia.

Setelah dari lokasi pengerjaan underpass dan over pass Bundaran Mayjen Sungkono, Wali kota Tri Rismaharini bersama Sekkota dan kepala dinas terkait, meninjau progres pengerjaan jembatan Ratna di kawasan Ngagel.

Sama dengan over pass di Bundaran Mayjen Sungkono, Jembatan Ratna yang progres pengerjaan nya baru 17,5 persen, juga ditarget bisa dioperasikan pada 10 November. Tidak hanya akan mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut, wali kota berencana menjadikan lokasi tersebut sebagai daerah wisata baru. Rencananya, ada jogging track serta sungai nya lebih diperdalam.

“Saya berharap ini bisa jadi daerah wisata. Sungai nya nanti didalamkan sehingga anak-anak bisa main ski air di sini. Apalagi arus sungai di sini relatif bisa lebih dikendalikan karena ada pintu air,” harap wali kota.(q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *