Jatim RayaPemerintahan

Substory 2023, Arumi Bachsin Tegaskan Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Perempuan

59
×

Substory 2023, Arumi Bachsin Tegaskan Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Perempuan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak menyampaikan pentingnya literasi keuangan bagi perempuan. Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Surabaya Sharia Investor City (Substory) 2023 di Hotel Double Tree by Hilton, Sabtu (25/11).

“Literasi keuangan bagi kaum perempuan itu sangat penting karena yang mengatur keuangan dalam keluarga adalah perempuan, ibu-ibu. Jadi penting sekali perempuan itu dibekali tentang pengelolaan dan keamanan keuangan” katanya.

Lebih lanjut istri wakil Gubernur Jatim itu menjelaskan, 85% keputusan dalam rumah tangga berada di tangan perempuan. Sehingga diperlukan literasi keuangan khususnya berkaitan pengelolaan dan keamanan kuangan kepada perempuan.

Selain perlunya peningkatan literasi keuangan, perempuan, kata Arumi, juga perlu mendapatkan sosialisasi pengetahuan mengenai cybersecurity terkait keamanan dan perlindungan sistem, data diri, jaringan, privasi, serta ancaman serangan digital yang kini tengah marak terjadi di lingkungan masyarakat.

Karena menurutnya, sering ditemukan banyak sekali perempuan yang terjerat pinjaman online (pinjol) serta investasi bodong. Data menunjukan bahwa yang jadi korban terbanyak untuk investasi bodong dan pinjol itu mayoritas perempuan. Bahkan OJK mencatat persentase perempuan yang mendapatkan pinjol sebesar 54,95%, sementara laki-laki sebesar 45,05% pada tahun 2021.

“Ini menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan menjadi korban dan sasaran pinjol ilegal karena perempuan memiliki literasi keuangan yang relatif lebih rendah dibandingkan laki-laki meskipun perempuan dianggap paling bertanggung jawab dalam urusan domestik, dalam urusan rumah tangga,” tambahnya.

Masuknya perempuan dalam pusaran investasi bodong maupun pinjol, kata Arumi memiliki dampak yang sangat besar. Selain rusaknya rumah tangga, perempuan juga mengalami kekerasan secara psikis dan fisik serta tekanan sosial. Bahkan dalam beberapa kasus ada yang mengakibatkan hilangnya nyawa atau bunuh diri.

“Saya yakin kita tidak ingin hal seperti ini terus terjadi. Maka kita perlu terus menyosialisasikan pentingnya literasi keuangan kepada para perempuan, karena perempuan adalah pahlawan keuangan keluarga,” uarnya.

Hingga kini, TP PKK terus bergerak memberikan pelatihan keuangan kepada ibu-ibu di Jawa Timur. Adapun pelatihan yang biasanya diberikan meliputi manajemen keuangan rumah tangga, simpanan dan pinjaman, asuransi, dan investasi.

“Sosialisasi dan pelatihan seperti ini yang kita lakukan, sehingga perempuan melek finansial, literasi keuangannya bagus dan insyallah mengehindarkan mereka dari modus penipuan seperti investasi bodong,” tutupnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *