Jatim Raya

Syukuri Kelahiran Kakeknya, Mbak Puti: Bung Karno Arek Suroboyo

12
×

Syukuri Kelahiran Kakeknya, Mbak Puti: Bung Karno Arek Suroboyo

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menggelar malam tasyakuran Hari Lahir Bung Karno. Acara ini dihadiri Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno.

Kegiatan itu sebagai rangkaian Juni Bulan Bung Karno. Dilangsungkan di kampung Jl. Pandean Gg IV, Selasa (5/6/2018). Tepat di depan rumah nomor 40, yang diberi tetenger rumah kelahiran Bung Karno, dan menjadi cagar budaya.

“Hari kelahiran Bung Karno, 6 Juni. Hari ini kita gelar tasyakuran, malam menjelang kelahiran Sang Putera Fajar,” kata Whisnu Sakti Buana, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.

Sekitar 4.000 lebih kader, pengurus dan anggota PDIP, bersama masyarakat umum hadir di acara itu. Sore, menjelang buka puasa.

“Sebanyak 117 tumpeng kita sajikan di sini. Ini tetenger jumlah tahun kelahiran Bung Karno, sejak 1901-2018,” kata Whisnu, Wakil Walikota Surabaya itu.

Suasana riuh ramai di kampung tua tersebut. Setiap kecamatan, membawa 3 tumpeng. Belum lagi anggota DPRD Kota Surabaya, DPRD Provinsi Jawa Timur, dan DPR RI, dari Fraksi PDIP.

Sore itu, menjelang buka puasa, warga terus berdatangan, sambil membawa tumpeng. Warga duduk lesehan di karpet merah, menyanding tumpeng, sambil menunggu adzan mahgrib.

“Salah satu cara kita berterima kasih pada Bung Karno, atas seluruh perjuangannya, yakni bekerja keras memenangkan cucu beliau, Mbak Puti Guntur Soekarno, sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur,” kata Whisnu.

Penegasan itu disambut sorak ramai oleh warga yang hadir. “Nomor 2, Gus Ipul-Mbak Puti,” kata warga bersahutan. Whisnu bertekad meraih suara besar bagi Gus Ipul-Puti di Kota Surabaya. “Kita harus menang tebal,” kata Whisnu.

Dalam pernyataannya, Puti Guntur Soekarno menegaskan, arek-arek Suroboyo patut berbangga karena Bung Karno lahir di Kota Pahlawan ini.

“Bung Karno lahir di Surabaya, karena itu menjadi arek Suroboyo. Kemudian, beliau tumbuh sebagai tokoh pergerakan di Surabaya pula, ketika indekos di rumah HOS Tjokroaminoto,” kata Puti. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *