SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Sebagai lembaga penyelenggara Pemilu, KPU Provinsi Jatim terus menggelar acara sosialisasi Pilkada Serentak 2018 di berbagai daerah karena pelaksanaannya tinggal dalam hitungan hari.
Hari ini, Divisi Perencanaan dan Data KPU Jatim, Choirul Anam, hadir di acara sosialisasi Pilkada Serentak 2018 yang digelar di Balai RW 6 Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Minggu (6/5/2018).
Dalam paparannya, Cak Anam-sapaan akrab Choirul Anam- menyampaikan berbagai informasi seputar pelaksanaan dan pentingnya Pilkada Serentak 2018 di wilayah Jatim termasuk Pilgub yang bakal digelar pada tanggal 27 Juni 2018.
Uniknya, masyarakat yang hadir terlihat sangat antusias bahkan terhibur meskipun sebelumnya telah mengikuti kegiatan lain, karena penampilan Cak Anam saat menyampaikan paparannya dibumbui dengan berbagai kalimat yang bernuansa canda, namun masih dalam konten soal Pilkada.
“Siapa yang bisa jawab pertanyaan saya, langsung saya beri hadiah yakni selfie bersama saya,” ucap Cak Anam yang spontan disambut tawa oleh peserta.
Ahmad Zainul Arifin salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Krembangan Surabaya yang terlibat dalam sosialisasi, meminta kepada seluruh masyarakat untuk menolak sikap Golput, karena Pemilu sangat menentukan nasib dan masa depan rakyat untuk lima tahun ke depan.
“Ajak seluruh anggota keluarga dan tetangga untuk tidak bersikap Golput, karena Pilgub Jatim yang akan digelar pada tanggal 27 Juni 2018 besok itu akan menentukan nasib rakyat Jatim termasuk kita yang ada di Kota Surabaya,” pintanya kepada peserta yang didominasi oleh kaum ibu.
Sosialisasi Pilkada Serentak 2018 yang digelar KPU Provinsi Jatim ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk insan pers. Pasalnya peran media telah diakui menjadi pilar ke empat dalam sistem demokrasi di negeri ini.
Oleh karenanya, media memiliki berbagai peran dalam rangka suksesnya pelaksanaan Pemilu, sejak dari tahapan persiapan, sosialisasi hingga pelaksanaannya dengan tujuan mengawal sekaligus melakukan kontrol sosial untuk jalannya sistem demokrasi. (q cox)
