Peristiwa

Terpisah Seumur Hidupnya, Begini Kisah Imam Ma’ruf Mencari Ayahnya ke Sigi

18
×

Terpisah Seumur Hidupnya, Begini Kisah Imam Ma’ruf Mencari Ayahnya ke Sigi

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Saat Kota Palu, Sigi dan Donggala diguncang gempa Magnitudo 7,7, sontak membuat hati Imam Ma’ruf staf komisi B DPRD Surabaya alias Java Viktor Alexander Poguwi terasa teriris karena spontan teringat dan memikirkan nasib ayahnya Alexander Poguwi yang tinggal di Kota Sigi.

Betapa tidak, seumur hidupnya Imam Ma’ruf yang saat ini telah berumur 29 tahun mengaku belum pernah ketemu dengan ayahnya, sejak Ibu dan Ayahnya hidup terpisah ketika dirinya masih berusia balita (sekira umur 7 bulan).

“Ayah dan Ibu telah hidup terpisah sejak saya masih balita, Ibu tinggal di Surabaya bersama nenek, sementara Ayah tetap bertahan di wilayah Kabupaten Sigi dan tak kunjung menjemput Ibu. Alhasil, keduanya memutuskan untuk hidup terpisah bahkan masing-masing telah berkeluarga lagi,” ucap Imam Ma’ruf dengan mata berkaca-kaca. Selasa (30/10/2018)

Selama hidupnya, Imam Ma’ruf memang tidak pernah merasa rindu atau perasaan apapun dengan ayahnya yang selama hidup terpisah, karena ayahnya dianggap tidak pernah berusaha mencari dirinya sebagai anak laki-laki pertamanya.

Namun perasaan itu berubah seketika, saat semua media televisi memberitakan soal musibah gempa yang melanda Kota Palu, Sigi dan Donggala. Perasaan ingin bertemu dan memeluk terus menghantui, karena ada perasaan khawatir tentang nasib sang ayah pasca musibah gempa.

Perasaan rindu Imam untuk bertemu ayahnya semakin tak terbendung namun terhalang oleh minimnya informasi soal keberadaan ayahnya.

“Saya hanya teringat masa kecilku, ibuku sebutkan 3 kata Pogui, Kulawi dan Sigi. Maka saya mencoba untuk menggunakan sarana media sosial untuk mencarinya, mulai dari whatsapp hingga FB dengan kata kunci Pogui, Kulawi dan Sigi,” ceritanya.

Singkat kata, Imam berhasil mendapatkan beberapa GWA milik warga Sigi dan berhasil masuk di salahsatunya. Beruntung karena GWA yang diikutinya ternyata mengenal nama ayahnya.

“Ternyata fam Pogui yang selama ini saya kenal salah, karena yang benar adalah Poguwi. Dengan mengunakan nama kecil saya yakni Java Viktor Alexander Poguwi, saya juga berhasil mendapatkan dua nama di FB, yang ternyata milik ayah dan adik perempuanku (lain Ibu),” tuturnya.

Setelah berkomunikasi dan saling mengenal dengan adik perempunnya di FB, Imam mulai merasa yakin dan memutuskan untuk bertolak ke Kota Palu untuk mencari ayah, meskipun adik perempuannya telah tinggal (mengungsi) ke Manado akibat gempa.

“Berkat bantuan anggota GWA milik warga Sigi itulah, akhirnya saya bisa mendapatkan alamat jelas soal keberadaan ayah karena ternyata namanya cukup dikenal sebagai pengurus salah satu partai,” terangnya.

Begini cuplikan video Imam Ma’ruf alias Java Viktor Alexander Poguwi, saat sampai di rumah ayahnya dan bertemu dengan keluarganya yang baru:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *