Peristiwa

Warga Surabaya Serukan Tolak Begal Politik

10
×

Warga Surabaya Serukan Tolak Begal Politik

Sebarkan artikel ini

Penolakan terhadap kabar mundurnya Pilwali Surabaya 2017, mulai digelorakan. Berbagai protes dicurahkan dalam bentuk spanduk maupu banner dukungan agar Pilwali Surabaya digelar tepat waktu, sekaligus menyoroti adanya upaya begal politik yang mulai diwacanakan.

SURABAYA (SPNews) – Malam tadi (2/8/15), warga di beberapa kelurahan di Surabaya mulai menggelar aksi simpatik untuk meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menggelar Pilwali Surabaya pada tanggal 9 Desember tahun ini.

Warga di beberapa lokasi perkampungan diantaranya, kawasan Jalan Jepara, Alun-Alun Contong, Demak, Gundih, Tambak Asri, Sedayu, dan Gubeng Airlangga Surabaya bergerak serempak.

Beberapa spanduk bertuliskan: Pilwali Surabaya Desember Yes!!..Pilwali Mundur No!!!; Kepada KPU: Segera Gelar Pilwali Surabaya, Awas Begal Politik; dan Pilwali Surabaya Dibegal, Rakyat Surabaya Bergerak Melawan!!, dan beberapa spanduk lainnya mulai dipasang di sudut-sudut perkampungan.

Pemasangan bentangan spanduk tersebut serentak dimulai sejak pukul 20.00 WIB. Hal ini menarik simpati dari seluruh warga yang akhirnya ikut andil dalam pemasangan ini.

“Ini bentuk perhatian kami terhadap adanya antisipasi hembusan kabar Pilwali diundur. Kami menolak,” terang Aris warga Jepara.

Beberapa warga lainnya, justru menengarai adanya kebuntuan politik saat ini merupakan langkah untuk membegal pelaksanaan Pilkada Serentak. Termasuk Surabaya.

Itu disampaikan Matrawi, warga perkampungan Tambak Asri.”Tidak bisa mundur. Harus terlaksana tahun ini. Kalau sampai tidak jadi ini sama saja membohongi rakyat,” tegasnya.

Sementara, sorotan adanya upaya begal politik mengundur pelaksanaan Pilwali Surabaya, turut disuarakan. Adalah Asmaul Husna, warga Tambak Asri lainnya. Dia menilai langkah ini merugikan pembangunan kota.

“Trus kalau diundur mau jadi apa Surabaya kedepan?. Jangan jadikan persoalan ini sebagai komoditas politik yang merugikan orang banyak,” urai salah satu pengurus kampung ini.

Sebagian besar warga menunggu kondisi politik hingga masa akhir perpanjangan pendaftaran bacawali, hari ini. Jika hal tersebut tidak juga memunculkan calon, reaksi warga Surabaya terhadap upaya menghambat pelaksanaan ini kian menguat. (q cox, Off)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *