JAKARTA (Suarapubliknews) ~ inDrive, platform transportasi daring global, secara resmi meluncurkan inDrive.Money di Indonesia pada Februari 2025. Inisiatif ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan layanan keuangan yang relevan dan terjangkau bagi para pengemudi, khususnya di sektor transportasi online, guna mendukung stabilitas keuangan dan pertumbuhan jangka panjang mereka.
Sejak diluncurkan, inDrive.Money mendapat sambutan positif. Data internal inDrive menunjukkan hingga 80% pengemudi yang menerima promosi layanan ini menyatakan ketertarikan, menandakan tingginya permintaan akan solusi keuangan yang inklusif dan fleksibel.
Communication Manager inDrive Indonesia, Wahyu Ramadhan, menyampaikan pandangannya terkait peluncuran inDrive.Money. “Sejak inDrive.Money hadir di Indonesia, kami melihat semangat yang besar dari para mitra pengemudi. Respon positif ini menunjukkan bahwa mereka memang membutuhkan layanan keuangan yang mudah diakses dan cocok dengan kondisi mereka,” ujarnya.
Ramadhan menambahkan, kolaborasi inDrive dengan Ammana, platform pinjaman syariah berbasis teknologi, bertujuan memberikan solusi keuangan yang tidak hanya jelas dan sesuai kebutuhan, tetapi juga dapat membantu pengemudi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meraih kemajuan finansial di masa depan.
Pertumbuhan pesat pasar ride-hailing di Indonesia, yang diproyeksikan mencapai USD 4,66 miliar pada 2028 (Mordor Intelligence, 2024), membuka peluang besar bagi layanan keuangan digital khusus pengemudi.
Namun, banyak pengemudi masih kesulitan mengakses layanan keuangan formal karena keterbatasan riwayat kredit dan penghasilan tidak tetap, sehingga mereka kerap mengandalkan platform alternatif seperti fintech berbasis dompet digital dan layanan pinjaman peer-to-peer.
Untuk menjawab kesenjangan ini, inDrive dan Ammana bekerja sama mengembangkan berbagai solusi keuangan berbasis teknologi yang mudah diakses. Ini mencakup pendanaan mikro, pembiayaan kendaraan, asuransi mikro, hingga fitur Buy Now, Pay Later untuk kebutuhan operasional seperti bahan bakar dan perawatan kendaraan. Model embedded finance ini diperkirakan Ammana akan tumbuh lima kali lipat dalam lima tahun ke depan untuk segmen pengemudi online, melampaui pertumbuhan pasar pinjaman digital secara keseluruhan.
Direktur Ammana, Widji Tri Kusuma Adhi, juga memberikan pandangannya. Mitra pengemudi transportasi digital merupakan bagian penting dari ekonomi digital Indonesia, tetapi banyak dari mereka masih kesulitan mendapatkan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Lewat kerja sama dengan inDrive, kami ingin memberikan layanan keuangan yang mudah dijangkau, sesuai prinsip syariah, jelas, dan aman. Tujuan kami adalah membantu para mitra ini menjadi lebih mandiri secara ekonomi, membuka peluang usaha, dan meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan,” katanya.
Saat ini, akses terhadap layanan keuangan formal di Indonesia masih terbatas. Pinjaman P2P mengalami pertumbuhan pesat, dengan penetrasi pasar 10% dan didominasi oleh peminjam usia 19-34 tahun. Rata-rata nilai pendanaan juga meningkat signifikan dari Rp3,5 juta pada 2019 menjadi Rp7,1 juta pada 2024.
inDrive dan Ammana berkomitmen untuk menghadirkan layanan keuangan yang fleksibel, terjangkau, dan sepenuhnya mematuhi regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia, serta menjamin perlindungan data pengguna yang kuat. Kolaborasi ini menegaskan pentingnya inklusi keuangan dalam mendukung kesejahteraan pekerja informal di Indonesia dan memperkuat peran mereka dalam pertumbuhan ekonomi digital nasional. (q cox, tama dini)