SURABAYA (Suarapubliknews) – Tiga orang pasien Virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur kembali dinyatakan konversi negatif atau sembuh. Tiga orang pasien tersebut sebelumnya dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Ketiga pasien tersebut juga diketahui telah kembali ke keluarganya masing-masing.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan dengan demikian, total pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jatim menjadi 16 orang, yaitu 12 orang dari Kota Surabaya, 1 orang dari Kab. Blitar, dan 3 orang dari Kota Malang.
“Per hari ini terdapat penambahan 3 pasien positif Covid-19 di Jatim yang konversi negatif atau sembuh. Ini merupakan kabar baik lagi bagi seluruh masyarakat Jawa Timur,” katanya.
Secara khusus Gubernur Jatim yang lekat disapa Khofifah ini menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada seluruh tenaga medis baik dokter, perawat, maupun tim paramedis atas kerja kerasnya selama merawat pasien dengan sangat baik.
Ia juga berharap, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Jatim juga akan terus bertambah. “Kembali saya mengucapkan terimakasih pada seluruh petugas medik maupun paramedik atas perawatan dan pelayanan yang diberikan pada tiap pasien Covid-19,” imbuhnya.
Terkait rapid tes yang sudah dibagikan ke dinkes kab/kota dan RS rujukan di Jatim pelaksanaannya telah mencapai 1.316. Dan dari total rapid tes tersebut diperoleh 28 kasus yang positif. Untuk itu, pihaknya telah meminta tim gugus kuratif untuk segera melakukan swab tes, karena rapid test sebenarnya merupakan screening awal.
“Terhadap 28 hasil rapid test yang terkonfirmasi positif ini, kami akan segera melakukan tes PCR. Dan yang berhak mengumumkan hasilnya nanti adalah pemerintah pusat jika hasilnya positif ,” terang Khofifah.
Sementara itu, hingga hari ini Senin (30/3) terdapat sebanyak 91 orang positif Covid-19 atau bertambah 1 orang dibandingkan hari sebelumnya yakni sebanyak 90 orang. Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) menjadi sebanyak 5812 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 336 orang, dan pasien yang meninggal menjadi 8 orang bertambah 1 orang dari hari sebelumnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah tetap mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada atas penularan Covid-19 salah satunya dengan tertib menerapkan physical distancing. Selain itu, pihaknya telah bekerjasama dengan Forkopimda Jatim untuk melakukan penutupan pada jalan tertentu jam tertentu. Ini penting, untuk mengurangi kerumunan di masyarakat, sehingga potensi penyebaran Covid-19 bisa semakin diminimalisasi.
“Proses yang kami lakukan untuk physical distancing adalah dengan melakukan penutupan pada jalan tertentu pada jam-jam tertentu. Inilah upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemprov bersama forkopimda Jatim serta dengan Kabupaten/kota,” pungkas Khofifah.
Terkait tambahan satu kasus yang meninggal, Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim yang juga Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuadi menjelaskan, bahwa 1 orang yang dinyatakan meninggal tersebut juga memiliki penyakit bawaan yaitu Dengue Shock Syndrome (DSS). Menurutnya, DSS ini akan sangat berpotensi kematian jika pasien juga terpapar Covid-19.
“Untuk satu orang pasien yang meninggal dari Pamekasan ini, memang diketahui memiliki penyakit DSS yang tingkat mortalitasnya sangat tinggi jika pasien juga terpapar Covid-19,” terang Joni.
Turut mendampingi pada kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, dan Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuadi. (q cox, Tama Dinie)