SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Setelah meninjau lokasi pembongkaran Masjid di lingkungan DPRD Surabaya yang disertai pemasangan spanduk protesnya, PC GP Ansor Surabaya diterima oleh Hadi Siswanto Sekwan DPRD Surabaya di ruang kerjanya.
H. Farid Afif Ketua PC GP Ansor Surabaya mengaku jika dirinya diterima dengan baik oleh Sekwan dan terlibat perbincangan yang akrab.
“Respon beliau sangat baik, untuk itu kami mengucapkan terimakasih, dan beliau sudah menyampaikan kepada pimpinan terkait pengganti Masjid untuk sementara, karena kemarin persoalannya memang tidak ada tempat,” ucapnya sesaat setelah keluar ruang kerja Sekwan DPRD Surabaya. Kamis (26/10/2017)
Karena bersifat sementara, lanjut Farid, lokasi penggantinya memang tidak seluas Masjid sebelumnya, mungkin hanya cukup untuk menampung 50 jamaah. Yang penting sudah ada lokasi penggantinya.
“Lokasinya di balai pemuda yang akan disekat, nanti akan dipasang kaca film agar tidak panas, dan dipasang AC agar nyaman, tetapi ini masih bentuk usulan ke dinas terkait, maka kami akan terus mengawal sampai terealisasi,’ tandasnya.
Menurut dia, permintaan lokasi pengganti Masjid yang disampaikan sesuai dengan amanah Perda Kota Surabaya, maka jika tidak dilakukan berarti melanggar Perda itu sendiri.
“Ini amanah Perda loh, karena ada kewajiban Pemkot untuk menyediakan tempat ibadah termasuk Masjid dan Mushola, kalau sudah ada dan dibongkar lantas tidak ada penggantinya, ini sama dengan melanggar Perda dong,” kritisnya.
Tidak hanya itu, dikaitkan dengan programnya “menghijaukan Kota Surabaya”, Farid mengingatkan kepada Pemkot Surabaya terkait kewajiban mengadakan tempat ibadah umat Islam di beberapa kantor jajarannya.
“Sejak jaman Pak Narto, Kota Surabaya sudah mencanangkan program keberadaan tempat ibadah umat Islam di seluruh wilayah Kota Surabaya, khususnya di kantor-kantor instansi jajarannya,” pintanya. (q cox)
