Jatim Raya

Gubernur Khofifah Resmikan Pasuruan Cocoa Technical Center Via Daring

13
×

Gubernur Khofifah Resmikan Pasuruan Cocoa Technical Center Via Daring

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suuarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pasuruan Cocoa Technical Center (PCTC). PCTC sendiri merupakan perusahaan yang dikembangkan oleh PT. Mondelez International untuk komoditas kakao atau cokelat.

Peresmian PCTC tersebut digelar secara daring dan ditandai dengan penandatanganan plakat peresmian oleh  Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian serta Gubernur Jawa Timur  Khofifah. Turut menyaksikan melalui virtual diantaranya President Asia Middle East Africa (AMEA) Mondelez International Maurizio Brusadelli, Global EVP R&D Mondelez International Rob Hargrove, Global VP Chocolate & Cocoa Mondelez International Michelle Pickering, Deputi Bid. Koordinasi Pangan dan Agribis Kemeko Bidang Perekonomian Musdhalifah Mahmud, Deputi Bid. Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Ikmal Lukman.

Gubernur Khofifah menyambut baik langkah untuk mengembangkan PCTC. Menurutnya, Indonesia termasuk Jatim mempunyai peran penting untuk memenuhi kebutuhan cokelat. Baik untuk pasar di dalam negeri maupun luar negeri. Karena bumi Nusantara terletak di garis khatulistiwa yang menjadi wilayah paling bagus untuk menanam kakao atau coklat.

“Kami sangat bahagia sekali Mondelez International  mengambil keputusan untuk investasi melalui  Pasuruan Cacao Technical Center di Pasuruan – Jawa Timur.. Ini sejalan dengan program yang dikembangkan Pemprov Jatim untuk tanam, petik, olah, kemas dan jual. Dimana, di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur saat ini ada yang  mewajibkan masyarakatnya menanam coklat. Seperti di Kabupaten Mojokerto, Jember,  Blitar dan  Madiun,” katanya.

Menurutnya, para petani kakao di Jatim perlu mendapatkan pendampingan untuk  peningkatan kualitas dan produktivitas, juga  sertifikasi dari bibit dan lahan. Karena itu, Gubernur Khofifah berharap PCTC bisa memberikan penguatan bagi komoditas kakao di Jawa Timur, sekaligus menjadi episentrum pengembangan kualitas dan produktivitas kakao di Jatim dan Indonesia. Sehingga produk kakao yang dihasilkan memiliki kualifikasi yang kompetitif.

“Kami berharap langkah ini dapat mendorong produktivitas dan kualitas kakao, serta diharapkan mempercepat pemulihan ekonomi di Jatim. Tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim dan Indonesia pada umumnya,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *