SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Enam belas tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menyelenggarakan sebuah event fashion berskala nasional. Butuh dedikasi, komitmen, dan dukungan besar dari berbagai pihak untuk melanggengkan event tahunan ini, khususnya di bidang fashion.
Founder Surabaya Fashion Parade, Dian Apriliana Dewi mengatakan SFP digelar dengan tujuan memberikan sarana bagi penggiat fashion tanah air sekaligus mendorong insan fashion untuk unjuk bakat dan karya terbaik mereka. “Tahun ini SFP mengambil tema ENIGMATICO, Tech Paradox in Fashion, Enigmatic – Edgy – Ambivalent,” katanya.
Enigmatico mengacu pada kata ‘Enigma’ di mana para desainer melakukan sesuatu out of the box; mencocokkan potongan, warna, bahan, dan inspirasi yang tidak biasa untuk menciptakan pakaian yang berbeda.
SFP 2023 akan menampilkan sesuatu yang baru, unik dan juga edgy dengan tetap menjaga praktik berkelanjutan serta membentuk asumsi dasar untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap masalah ini.
“Gaya adalah tentang komunikasi, dan apa yang ingin dikomunikasikan berbeda untuk setiap individu. Pakaian adalah penunjang kita dalam ekspresi diri itu. Meski bersifat pribadi bagi semua orang, fashion mencerminkan gagasan yang tidak konvensional dan beragam. Berpikir berani, menantang, dan ikonik,” paparnya.
SFP ke-16 masih menggandeng Indonesian Fashion Chamber (IFC) sebagai dynamic duo dalam gerakan fashion di Surabaya dan Indonesia pada umumnya. Partnership yang terjalin sejak tahun 2017 ini tentunya memberikan kesan baik dan perubahan positif dalam event fashion berkelas nasional dengan peserta dari dalam dan luar negeri.
Surabaya Fashion Parade (SFP) dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) terus menggaungkan kampanye sustainability dan zero-waste yang berfokus pada proses produksi yang efektif dan ramah lingkungan, sambil menyadari perubahan akan kebutuhan dan selera pasar. Sehingga pada akhirnya SFP tidak hanya dapat menampilkan show yang spektakuler saja, tetapi juga desain-desain yang memiliki nilai tinggi dan detail estetik.
SFP 2023 selain diikuti oleh desainer-desainer berbakat dari IFC, tentunya juga ada beberapa guest designer dari luar negeri. Sebut saja Thinthananpachr Chantajaroenpon dari Thailand. Desainer yang berpengalaman selama 17 tahun ini merupakan founder Couture House – MYRIAD GRAND MONDE. Desain-desainnya dipakai banyak aktris papan atas, Miss Thailand, hingga Ratu Thailand.
Dari Singapura, ada Terry Yeo yang dikenal dengan desain-desain yang eksperimental. Memadukan bahan kulit, plastik, korset, dan kertas, Terry Yeo meluncurkan labelnya sendiri pada 2018 “ThisLabelIsUnknown” dengan konsep androgynous fashion.
SFP 2023 “Enigmatico” seperti tahun-tahun sebelumnya, akan digelar di dua tempat yaitu Convention Hall TP3 lantai 6 (untuk fashion show), dan di Atrium TP3 untuk booth pameran pada 6-10 September.
Booth yang berpartisipasi antara lain: KLT NEW & GLADS, Imoi, ASEAN Fashion Designers Showcase, Dekranasda Kota Jambi X Batik Jambi Berkah, DODDS by Denny Sumargo, Arva School of Fashion, Rotelli x Gosh x Bellagio, Quais/Aretta by Lia, Marayascarf/Mela Technotic, Brother, Averine, dan masih banyak lagi. (q cok, tama dini)
