SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Tri Rismaharini kembali ungkap beberapa alasan mengkampanyekan pasangan calon nomor urut 2 Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno ke warga Surabaya, saat deklarasi kabeh seduluran dan sahur bersama warga Muteran RW 8, Selasa (12/6/2018).
Politisi perempuan PDIP yang saat ini menduduki jabatan Wali Kota Surabaya ini menceritakan jika dirinya memang pernah diminta cagub nomor urut 1 mendatangkan ribuan ibu pengajian.
“Waktu saya kampanye periode kedua. Ibu calon nomor 1 minta saya datangkan 8 ribu dan saya bisa datangkan 12 ribu orang tapi beliau tidak datang dan tidak dihubungi,” ucap Risma.
Berikutnya, aku Risma, saya dipanggil kiai ditanya bu Risma mau nyalon Gubernur? Tidak. Kalau gitu calonkan Bu Khofifah ya tidak apa apa tapi tidak ada hubungannya dengan tidak datang dan tidak bisa dipercaya kan.
Dengan kejadian ini, Risma mengingatkan ke warga agar memilih pemimpin yang mempunyai komitmen dan mau belajar.
“Kita butuh pemimpin yang komitmen, disitu pemimpin yang mau belajar, nantinya pemimpin yang mau belajar. Kalau pemimpin yang mekedel susah,” ujar Risma.
Risma juga soroti gaya kepemimpinan Cawagub nomor urut 1 yang dianggap tidak mempunyai komitmen pada warga.
“Trenggalek 2 tahun lalu longsor saya kirim petugas. Sekarang ditinggal, padahal belum setengah jalan. 1 periode saja, saya masih belum bisa mengerjakan semuanya makanya sekarang saya kejar, semoga sebelum waktu saya habis bisa selesai dan warga bisa makmur,” ungkap dia.
Ia kembali mengungkapkan alasan turun untuk membantu kampanye Gus Ipul-Puti.
“Gus Ipul oke bu Risma saya penuhi. Kalau APBD Provinsi Jatim tidak kuat, saya lepas biar Surabaya kelola. Makanya saya bantu nomor dua, karena Gus Ipul janji akan berikan pengelolaan SMA/SMK ke Surabaya,” tambah Risma. (q cox)