SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Buddhis Educatian Center menggelar pameran tentang agama Budha dengan tajuk “Budhhis Festival” di Supermall Pakuwon Indah Jalan Puncak Indah Lontar 2, Surabaya yang lokasinya terkoneksi dengan Pakuwon Trade Center (PTC).
Menurut Ongko Digdojo selaku penggagas sekaligus promotor acara, pameran ini digelar selama delapan (8) hari yakni sejak 30 Mei 2018 – 8 Juli 2018. Kegiatan ini adalah kali ke empat sejak tahun 2003, 2008, dan 2013 lalu.
“Buddha Festival ini, merupakan pemersatu seluruh aliran/mazab yang ada dalam agama Buddha,” ucap Ongko saat ditemui Suarapubliknews.net di lokasi pameran. Selasa (3/7/2018) kemarin malam.
Menurut Pak Ong-sapaan akrab Ongko Digdojo, kegiatan yang yang telah menjadi hajat tahunan kaum Buddha ini tidak bisa dilepaskan darai sejarah berdirinya bangsa dan negara Indonesia.
“Kegiatan ini lebih menonjolkan kekayaan budaya bangsa ini, dan bisa menunjukkan rasa toleransi yang tinggai di negeri ini,” tandasnya.
Sebagai umat Budha, kata Pak Ong, ingin memberikan gambaran kepada masyarakat tentang agama Buddha secara langsung.
“Menurut kami, selama ini banyak yang tidak mengerti karena sumbernya hanya katanya, sampai-sampai kami ini dianggap umat agama yang menyembah berhala dan macam-macam,” tuturnya.
Ditanya soal keberadaan umat Buddha di Kota Surabaya, dia mengaku jika masuk kategori sangat minoritas, dan jumlah umat berapa itu kami juga belum tau. “ Namun yang perlu diketahui, bahwa keberadaan umat Buddha itu tidak hanya satu etnis, jadi tidak hanya tionghoa, karena etnis jawa juga ada,” terangnya.
Diakhir penjelasannya, Pak Ong menegaskan bahwa pameran yang digelar tidak ada kaitannya dengan siar agama.
“Karena diajaran kami tidak ada, soal agama itu lebih kepada pribadi dan tidak bisa dipaksa atau diiming-imingi janji apapun agar memeluk agama tertentu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, tiket masuk hanya Rp.20 Ribu namun Buddis Fest 2018 ini dikemas dengan apik sehingga pengunjung bisa mendapat spot-spot bagus untuk ber-selfie ria bersama sahabat dan keluarga dan beberapa spot pameran menggunakan sarana teknologi layar besar 5 dimensi (5D). (q cox)
Berikut rekaman video lengkapnya, by Ivan Olianto:
