Jatim RayaPemerintahan

Di Hadapan Peserta PKN Tk. II, Gubernur Khofifah Berbagi Resep Pengambilan Keputusan Bagi Pemimpin Birokrat

18
×

Di Hadapan Peserta PKN Tk. II, Gubernur Khofifah Berbagi Resep Pengambilan Keputusan Bagi Pemimpin Birokrat

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubiknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membagikan berbagai resep dalam pengambilan keputusan bagi para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II. Dimana, pengambilan keputusan tersebut penting bagi pemimpin birokrat dalam menjalankan instansinya masing-masing sekaligus menyelesaikan berbagai permasalahan di dalamnya.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi narasumber pada pembukaan PKN Tingkat II Provinsi Jawa Timur dan Penandatanganan Naskah Kesepakatan Bersama (MoU) antara Pemerintah Kota Blitar dengan Provinsi Jawa Timur di Gedung BPSDM Jatim, Jalan Balongsari Tama Surabaya, Rabu (16/2).

Menurutnya, salah satu resep dalam pengambilan keputusan bisa menerapkan smart governance dan melakukan mitigasi risiko. Model smart Goveranance sendiri memiliki beberapa aspek diantaranya smart mobility, smart living, smart governance, smart people, smart economy, dan smart enviroment. “Dalam mengambil keputusan, seorang decision maker seperti Bapak/Ibu semua yang mengikut PKN ini, jangan tidak melakukan mitigasi risiko,” ungkapnya..

Gubernur Khofifah memaparkan bahwa dalam upaya mewujudkan smart goveranance sangat dibutuhkan dukungan dari kekayaan data dan kelengkapan informasi yang dimiliki. Karena data yang akurat dan valid akan sangat berpengaruh dalam setiap pengambilan kebijakan atau keputusan.

“Ketika periode pertama, Pak Presiden Joko Widodo mengajak kita melakukan reformasi mental, sangat banyak diantara kita semua yang kadang mentalnya memang cepat puas, menganggap sederhana dampak dari komplikasi masalah yang dihadapi, dan sering munculnya masalah tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus segera diselesaikan,” sebutnya.

Karenanya, Ia mengajak semua agar mampu menentukan hal apa yang harus dilakukan dalam menghadapi permasalahan. “Kita melihat bahwa di dalam pendekatan industri 4.0, maka skill yang harus dimiliki adalah complex problem solving. Seringkali kita menemukan kasus yang veriabel penyeleseiannya cukup kompleks,” kata Gubernur Khofifah.

Masih terkait smart governance, lanjutnya smart city juga menjadi bagian strategis di dalamnya. Smart city sendiri memerlukan upaya-upaya inovatif dari ekosistem kota untuk mengatasi berbagai persoalan dan peningkatan kualitas yang ada. “Oleh karenanya dibutuhkan kajian menyeluruh agar konsep smart city sesuai dengan keunggulan, potensi dan tantangan khas daerah masing-masing,” ucapnya.

Ia menambahkan salah satu hal yang tidak boleh diabaikan dalam mengambil keputusan adalah aspek keseimbangan atau at-tawazun. Keseimbangan adalah bagian penting, bagaimana mengambil keputusan hari ini dengan cara menyiapkan berbagai hal secara sistemik dan programatik dan menengok kebelakang pelajaran dan nilai apa yang telah didapatkan untuk dijadikan pelajaran dalam melangkah kedepan. Yang baik dijaga, yang lebih baik diterapkan dan yang tidak baik ditinggalkan.

“At-tawazun atau keseimbangan menjadi sangat penting dan berpengaruh pada apa yang akan kita lakukan pada program kedepan dan jangan lupa sejarah perjalanan sebelumnya. Yang baik dijaga, yang lebih baik diterapkan dan yang kurang baik ditinggalkan,” tegas Gubernur Khofifah.

Kepala LAN RI Adi Suryanto secara spesifik menyampaikan bahwa pada pelaksanaan PKN II akan menggunakan metode experience learning dimana tidak akan ada lagi metode menghafalkan konsep-konsep tetapi lebih pada pengalaman dari masing-masing peserta PKN.

“Tidak akan ada lagi ada hafalan konsep-konsep lalu ujian, tetapi bagaimana kita belajar dari pengalaman masing-masing kemudian didiskusikan dan terkahir ada presentasi inovasi,” katanya.

Pada PKN Tk. II kali ini bertajuk Smart Goveranance Mewujudkan Kebangkitan Ekonomi Nasional. PKN Tk. II tahun 2022 diikuti oleh 60 orang peserta terdiri dari 24 peserta dari provinsi selain Jatim, 29 peserta dari Kabupaten Kota di Jatim dan 7 peserta dari prov. Jatim. PKN Tk. II tahun ini dilaksanakan selama 101 hari kerja. Di mulai dari tanggal 16 Februari sampai 10 Juni 2022. 21 hari pembelajaran klasikal, 6 hari pembelajaran virtual dan 74 hari kalender nonklasikal di tempat kerja masing-masing. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *