SURABAYA (Suarapubliknews) – Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya terus mendongkrak dan mempromosikan produk-produk UMKM Kota Pahlawan. Salah satu di antara produk UMKM tersebut adalah batik khas Surabaya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menyebutkan, bahwa saat ini persebaran batik sudah ada di semua wilayah Kota Pahlawan. “Bahkan kita juga sering mengadakan pelatihan-pelatihan untuk batik ini,” kata Dewi Soeriyawati, Kamis (26/10/2023).
Menurut dia, batik khas Surabaya memiliki peminat yang sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan pemesanan batik khas Surabaya yang sampai harus dibatasi. “Pemesanan sampai dibatasi, karena banyak juga batik Surabaya yang dibeli untuk oleh-oleh,” ujar Dewi.
Selain produk makanan, Dewi mengungkapkan bahwa wisatawan yang berkunjung ke Surabaya juga sering kali memesan batik di Sentra Kriya Gallery (SKG). Para wisatawan tersebut membeli batik khas Surabaya sebagai oleh-oleh.
“Beberapa kali di SKG itu mereka pesan untuk oleh-oleh. Jadi selain makanan, batik itu juga seringkali dibeli, bahkan hotel-hotel pun juga pesan di SKG,” ungkap Dewi.
Setidaknya terdapat enam motif batik Surabaya yang telah dipatenkan. Keenam motif batik itu adalah Batik Remo Suroboyoan, Batik Sparkling, Batik Abhi Boyo, Batik Gembili Wonokromo, Batik Kembang Bungur dan Batik Kintir-kintiran.
Nah, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempromosikan batik adalah melalui event dan pameran. Yang terbaru, pemkot bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menggandeng desainer Gita Orlin membawa batik Surabaya ke ajang Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF).
Gelaran fashion show skala internasional tersebut, berlangsung selama lima hari pada tanggal 25 – 29 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).
Dewi menyatakan, bahwa gelaran IN2MF menjadi ajang untuk memperkenalkan batik Surabaya di kancah nasional maupun internasional. Melalui ajang tersebut, diharapkan UMKM khususnya batik Surabaya bisa lebih naik kelas.
“Event ini menjadi kesempatan untuk UMKM kita naik kelas. Jadi untuk memperkenalkan batik Surabaya di kancah nasional dan internasional,” pungkasnya. (Q cox)