PeristiwaPolitik

DPRD Surabaya Minta Pemkot Telusuri Munculnya ‘Franchise’ Warkop dan Toko Kelontong

76
×

DPRD Surabaya Minta Pemkot Telusuri Munculnya ‘Franchise’ Warkop dan Toko Kelontong

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Di Kota Surabaya, belakangan mulai banyak toko kelontong yang buka 24 jam dan usaha warung kopi (Warkop) yang label dan operasionalnya lebih mirip dengan bidang usaha dengan sistem Franchise (kerja sama usaha antara pemilik merk dagang, produk, atau sistem operasional)

Arif Fathoni Ketua Komisi A DPRD Surabaya, mencurigai jika keberadaan dua jenis usaha yang selama ini mendapat label UMKM tersebut telah ditunggangi oleh investor dengan arus modal yang besar. Artinya, strategi bisnis yang berdempetan seperti minimarket tentu terdapat pengusaha besar di belakangnya

“Kami menduga itu berkaitan dengan arus modal besar yang masuk ke sektor mikro kita,” tegas Fathoni Senin (13/11/2023).

Fathoni menjelaskan, bila pemkot mendiamkan maka toko-toko kelontong yang dikelola rakyat untuk mencari makan akan kalah dalam iklim persaingan usaha.

Karena itu, ia berharap temen-temen Pemkot melakukan pendataan agar arus modal besar tersebut tidak masuk ke jenis usaha yang selama ini dijalankan oleh warga masyarakat.

“Nah kalau kemudian itu harus modal besar, ya dia harus berusaha sesuai dengan jumlah modalnya, jangan masuk ke sektor yang paling riil, nanti toko kelontong rumahan lambat laun akan tutup,” beber Fathoni.

Sebab, urai caleg incumbent Partai Golkar Dapil Surabaya III ini, mereka akan kalah bersaing mulai dari harga dan kualitas barang.

Selain toko kelontong, Fathoni mengaku  disambati paguyuban pedagang warung kopi (Warkop) di Surabaya.

Paguyuban itu, tambah Fathoni juga mengeluhkan masifnya investasi arus modal besar ke sektor usaha Warkop di Kota Surabaya, dengan kamuflase Warkop-warkop di jalan  protokol yang jumlahnya lebih dari satu

“Dari pengamatan empiris saya, ada dua merek warung kopi itu yang ada hampir di berbagai jalan protokol di Kota Surabaya,” terang Fathoni.

Masifnya modal besar ke sektor Warkop itu, Fathoni menduga juga mempunyai arus modal besar. Dan mestinya pemain besar seperti ini masuknya ke industri Cafe.

Sehingga papar Fathoni tidak menggerus Warkop rakyat yang selama ini dikelola perseorangan

“Dua hal itu saya berharap, Pemkot memberikan langkah yang strategis demi melindungi pelaku UMKM kita yang selama ini sudah berjasa kepada pemkot menggerakkan ekonomi riil di kota Surabaya,” demikian Arif Fathoni. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *