BisnisJatim Raya

FESyar 2024: Wakaf Jadi Instrumen Keuangan Syariah yang Menjanjikan

274
×

FESyar 2024: Wakaf Jadi Instrumen Keuangan Syariah yang Menjanjikan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2024 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) salah satunya membahas mengenai optimalisasi gerakan sadar wakaf dengan penguatan digitalisasi.

Badan Penasihat Gerakan Wakaf Indonesia, Drs Jeje Abdul Rojak MAg mengatakan, FESyar menjadi sarana edukasi yang sangat efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat wakaf.

Sehingga, masyarakat mampu untuk meningkatkan literasi mengenai pentingnya wakaf dalam membangun perekonomian nasional, serta bagaimana digitalisasi dapat memperkuat pengelolaan aset wakaf di era modern.

“Saya berharap pegiat wakaf ini bisa menjamin bahwa Indonesia, jika berhasil menghimpun dana wakafnya, dapat membiayai negara tanpa perlu pinjaman dari luar negeri,” ujarnya seusai Talkshow dalam rangkaian FESyar BI Jatim di pelataran Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

Jeje juga menyoroti pentingnya penguatan manajemen dalam pengelolaan aset wakaf, yang seringkali menghadapi tantangan besar terkait dengan mitigasi risiko. “Aset wakaf terkumpul, lalu diinvestasikan untuk mendapatkan keuntungan, yang hasilnya kemudian digunakan untuk kepentingan umat. Namun, kelemahan dalam manajemen seringkali menjadi hambatan dalam memaksimalkan manfaat tersebut,” ungkapnya.

Sekretaris Badan Wakaf Indonesia, Anas Nasikhin MSi menjelaskan, wakaf memiliki potensi besar sebagai instrumen keuangan syariah, dan hal ini sejalan dengan tema FESyar yang mengedepankan ekonomi berbasis syariah.

“Wakaf merupakan bagian dari ekonomi sosial. Di FESyar, kita membahas keuangan syariah yang berbasis sosial, seperti wakaf, infaq, dan sedekah. Wakaf bisa menjadi instrumen keuangan syariah seperti sukuk, deposito, dan lainnya, yang berpotensi besar dalam pengelolaan keuangan berbasis syariah di masa depan,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum Wakaf Produktif, Bobby P Manullang menegaskan, peran strategis Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan wakaf produktif, yang merupakan bagian penting dalam otoritas moneter di Indonesia.

Menurutnya, inisiatif ini memberikan dampak signifikan terhadap kesadaran pengelolaan dan penghimpunan wakaf, khususnya jajaran perbankan syariah nasional. “Beberapa sukuk wakaf telah berhasil diimplementasikan, dan menunjukkan keberhasilan program ini dalam mendorong pengembangan wakaf produktif,” tegasnya.

Gelaran FESyar Jawa 2024 diharapkan dapat memberikan dorongan yang signifikan bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, terutama melalui optimalisasi wakaf dan penerapan teknologi digital. “Selain itu, digitalisasi diharapkan dapat mempermudah proses penghimpunan dana wakaf, memaksimalkan pengelolaannya, serta menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset wakaf,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *