PeristiwaPolitik

Gelar Acara ‘Sambung Roso’, Anas Karno Terus Lakukan Sosialisasi Pemilu ke Masyarakat

332
×

Gelar Acara ‘Sambung Roso’, Anas Karno Terus Lakukan Sosialisasi Pemilu ke Masyarakat

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemilu kian dekat. Tinggal beberapa hari lagi. Tentu akan menjadi masalah yang serius kalau masyarakat tidak mengetahui jenis dan warna surat suara yang jumlahnya banyak yakni untuk DPRD tingkat II, DPRD Tingkat 1, DPR-RI, DPD dan Capres-Cawapres.

Oleh karenanya, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Surabaya Anas Karno, kian intensif blusukan kampung, memperkuat sosialisasi Pemilu ke masyarakat.

“Surat suara untuk memilih Caleg DPR RI warna kuning. Surat suara warna merah untuk memilih Caleg DPD, surat suara warna biru untuk memilih Caleg DPRD Provinsi. Sedangkan surat suara warna hijau untuk memilih calon anggota DPRD kota atau kabupaten,” ujar Anas Karno saat menggelar Sambung Roso di Medokan Semampir pada Jumat (02/02/2023)

Lebih lanjut Caleg incumbent DPRD Kota Surabaya nomor 3 Dapil 3 dari PDI Perjuangan ini mengatakan, tata cara mencoblos surat suara juga perlu disosialiasikan. Karena akan menentukan suara itu sah atau tidak saat dimasukkan ke kotak suara.

“Gunakan alat coblos yang sudah disediakan. Buka penuh satu persatu lipatan surat suara, agar ketika surat suara dicoblos tidak tembus ke lipatan. Untuk menghindari coblos dobel. Karena itu tidak sah,” terang Anas.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya tersebut kembali mengatakan, bahwa memantapkan pengetahuan masyarakat terhadap tata cara dan proses mencoblos surat suara saat di TPS menjadi sangat penting.

“Karena surat suara yang diterima nanti banyak yaitu jumlahnya 5. Kalau tidak di mantapkan, bisa jadi masyarakat bingung saat berada di bilik suara. Sehingga pilihan mereka tergopoh-gopoh,” ujarnya.

Dari sejumlah perkampungan yang dikunjunginya melalui kegiatan Sambung Roso, Anas Karno mengatakan masih ada sebagian besar warga yang belum mengerti akan jenis surat suara dan cara mencoblos.

“Namun ada juga perkampungan warga mayoritas warganya mengerti. Kita mendorong agar penyelenggara Pemilu lebih masif lagi melakukan sosialisasi, lewat sumber daya yang dimiliki,” pungkas Anas. (q cox, Es)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *