Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah Dorong Wujudkan Peran Disabilitas Jatim yang Inklusif dan Kebijakan  ‘No One Left Behind’

13
×

Gubernur Khofifah Dorong Wujudkan Peran Disabilitas Jatim yang Inklusif dan Kebijakan  ‘No One Left Behind’

Sebarkan artikel ini

KOTA MALANG (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi peran seluruh elemen  strategis yang terus mendorong agar penyandang disabilitas Jatim menjadi pilar utama dalam pembangunan yang inklusif, berkelanjutan dan tidak ada yang tertinggal atau no one left behind.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya menyampaikan  Selamat Hari Disabilitas Internasional Tahun 2022, dengan harapan Penyandang Disabilitas Provinsi Jawa Timur dapat menjadi salah satu pilar masyarakat yang mengambil peran aktif menuju tatanan dunia yang inklusif, berkelanjutan dan tidak ada yang tertinggal,” ungkapnya saat menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI)  di Cemara Ballroom Malang, Kamis, (8/12).

Dikatakan Gubernur Khofifah, ketika menerapkan No One Left Behind, maka harus ada equal treatment atau peluang  yang sama untuk memberi ruang, serta  kesempatan  yang sama kepada penyandang disabilitas. Artinya, ada apresiasi kepada mereka yang sudah memberikan kesempatan dan peluang berkarya bagi kawan-kawan disabilitas.

“No One Left Behind menjadi bagian penting secara internasional bahwa di negeri ini bahkan di dunia tidak boleh ada satupun yang tertinggal. Kesetaraan perlakuan harus diberikan kepad setiap warga bangsa,” tegasnya.

Menurut Gubernur Khofifah, beberapa institusi menaruh kepeduliaan terhadap penyandang disabilitas, seperti Institusi Polresta Kota Malang yang merekrut penyandang disabilitas bekerja sebagai konten kreator dan bagian Humas.

Kemudian Alfamart merekrut karyawan dari penyandang disabilitas dan Ketua Rumah Qur’an Sahabat Tuli Kediri sebagai Innovator Tuli Mengaji sudah memberikan aksesibilitas untuk mereka yang membutuhkan alat bantu agar bisa membaca huruf Al Quran.

“Terima kasih kepada semuanya yang memiliki kontribusi luar biasa. Bahagiakan semua penyandang disabilitas, bahagiakan mereka yang berkebutuhan khusus dan layani mereka sebaik mungkin,” ujarnya.

Peringatan HDI bertema, ‘Partisipasi Bermakna Menuju Pembangunan Inklusif dan berkelanjutan’, Gubernur Khofifah menyampaikan, peringatan Hari Disabilitas Internasional yang dilaksanakan di ujung berakhirnya pandemi covid-19 menjadikan issue inklusifitas semakin bermakna.

Artinya, kebangkitan ekonomi mulai bergerak dan dampak  sosial psikologis terus diatasi melalui program-program pemulihan sosial ekonomi nasional dengan semangat Optimis Jawa Timur Bangkit.

“Pembangunan Jawa Timur telah menuju inklusifitas dimana pembangunan dan renovasi infrastruktur mulai berfokus pada inklusi sosial dengan menyediakan fasilitas ramah disabilitas seperti tempat-tempat pelayanan publik yang bisa diakses oleh kursi roda serta tanda-tanda yang dapat dipahami oleh disabilitas sensorik,” tuturnya.

Disampaikannya, selain infrastruktur yang terus bergerak menuju ramah disabilitas, di sektor pendidikan, eluruh sekolah di Jawa Timur telah menjadi sekolah inklusi. “Ke depan kita akan terus bergerak menuju penyediaan tenaga pendidik khusus untuk sekolah yang menerima siswa berkebutuhan khusus,” lanjutnya.

Sedangkan di bidang kesehatan, disabilitas diprioritaskan dalam aksesibilitas di pusat-pusat layanan kesehatan, termasuk perhatian luar biasa dalam vaksinasi khusus untuk disabilitas. Sementara di bidang pemenuhan hak sipil, seluruh disabilitas telah menuju kepemilikan KTP elektronik dengan penjangkauan maksimal oleh Dispendukcapil ke rumah-rumah disabilitas berat yang kondisinya bed ridden (hanya terbaring di tempat tidur).

Kerja nyata tersebut, menjadi bukti bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung sepenuhnya upaya-upaya peningkatan kesejahteraan seluruh warga masyarakat tidak terkecuali Penyandang Disabilitas dengan terus berupaya dan bertindak untuk menyeimbangkan relasi, mengurangi kesenjangan dan memastikan persamaan hak, peluang, habituasi dan aksesibilitas fasilitas umum baik pada aspek pendidikan, pekerjaan, kewirausahaan, dan layanan-layanan publik lainnya. “Kerja-kerja yang luar biasa ini akan terus digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga hak-hak Penyandang Disabilitas dapat terpenuhi,” jelasnya.

Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan di Tahun 2022 ini diwujudkan melalui Program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) Provinsi Jawa Timur dengan total nilai bantuan sejumlah Rp. 14.400.000.000,- dengan sasaran prioritas 4.000 Penyandang Disabilitas Berat, berupa bantuan sosial pemenuhan tambahan nutrisi dan terapi sebagai upaya peningkatan taraf kesejahteraan sosial Penyandang Disabilitas yang derajat kedisabilitasannya tidak dapat direhabilitasi.

Selanjutnya Program Bantuan Sosial Dampak Inflasi dan Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan total nilai bantuan sejumlah Rp. 2.400.000.000 dengan sasaran Kelompok Penerima Manfaat (KPM) dan Bantuan Sosial ASPD Plus sebanyak 4.000 orang.

“Kita ingin secara terus-menerus meningkatkan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, menjamin akses pendidikan, akses kesehatan, dan akses pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Dan membangun infrastruktur yang aksesibel untuk menciptakan lingkungan bebas hambatan bagi disabilitas,” katanya.

Ke depan, secara nyata telah diketahui bahwa banyak teman-teman disabilitas yang telah mensejajarkan diri di berbagai bidang, seperti musik, pegawai, mahasiswa, ibu rumah tangga, olah raga, MTQ, Teknik Informasi Komputer, karyawan/ pegawai di banyak sektor, bahkan banyak yang telah melampaui batas dengan berkiprah di tingkat Nasional, Asia dan Internasional.

“Saya merasa bangga dan menaruh harapan semoga vibrasi prestasi ini dapat menyebar ke lebih banyak lagi disabilitas lainnya. Teruslah berkarya untuk bangsa walaupun dengan cara yang berbeda,” pungkasnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *