Pemerintahan

Hardiknas 2022, Wali Kota Eri Cahyadi Beri Penghargaan Siswa Berprestasi dan Beasiswa Penghafal Kitab Suci

15
×

Hardiknas 2022, Wali Kota Eri Cahyadi Beri Penghargaan Siswa Berprestasi dan Beasiswa Penghafal Kitab Suci

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya, Jumat (13/5/2022). Hardiknas tahun 2022 ini, mengangkat Tema ‘Pimpin Pemulihan, Bergerak Untuk Merdeka Belajar’. 

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertindak sebagai inspektur upacara. Hadir pula Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, perwakilan dari tenaga pendidik hingga pelajar SD-SMP di Kota Pahlawan. 

Saat itu, Wali Kota Eri Cahyadi membacakan sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI di hadapan para peserta upacara. 

“Selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi saat membacakan sambutan menteri. 

Di sisi lain, Wali Kota Eri Cahyadi juga menerangkan, bahwa selama dua tahun pandemi, ada hikmah yang bisa dipetik, khususnya dari dunia pendidikan. Yakni, para peserta didik bisa mendapatkan pembelajaran yang tidak hanya tatap muka, tapi juga terbiasa dengan daring. “Sehingga pengetahuan tentang internet itu sudah biasa dan lebih menyenangkan,” katanya. 

Selain itu, kata dia, melalui kurikulum Merdeka Belajar yang diinisiasi Kemendikbud Ristek, maka diharapkan pula akan memunculkan para pemimpin di masa mendatang yang sudah siap menghadapi tantangan zaman. “Inilah hikmah dari adanya pandemi Covid-19,” ujarnya. 

Wali Kota Eri Cahyadi menuturkan, bahwa setiap cobaan yang diberikan Tuhan itu pasti ada hikmah dibaliknya. Karenanya, di Hardiknas ini, ia juga sekaligus memberikan penghargaan kepada anak-anak berprestasi di Surabaya. 

“Jadi bukan pialanya yang kita berikan, tapi penghargaan karena keinginan dan rajin belajarnya itu yang harus ditularkan kepada teman-temannya,” jelas dia. 

Ia optimistis, Hardiknas akan menjadi semangat baru untuk mendorong dunia pendidikan di Kota Surabaya. Apalagi, peserta didik sekarang tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang diterapkan, tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid.

“Dengan begini maka ada perasaan yang nyaman di antara guru dan murid. Dengan sistem pendidikan seperti ini saya yakin akan muncul talenta-talenta pemimpin yang sangat luar biasa dari Kota Surabaya,” tuturnya. 

Meski demikian, Wali Kota Eri Cahyadi juga berharap kepada arek-arek Suroboyo agar tetap menjunjung tinggi jiwa sportifitas dan mengedepankan Akhlakul Karimah. Ia meyakini, hal tersebut akan bisa diwujudkan oleh anak-anak Surabaya. 

“Ini menunjukkan bahwa kemauan dan merdeka belajar harus keluar. Jadi tak hanya formalitas, tapi bagaimana sekarang anak-anak menjadi bagian dari masyarakat. Jadi ketika nanti dia dewasa, maka dia sudah terbiasa,” pesannya. 

Karena itu, ia menyatakan, bahwa yang harus dipupuk kepada anak-anak sekarang yaitu keyakinan dan kepercayaan diri. Menurutnya, hal itu justru sangatlah penting menjadi dasar anak-anak sebelum menghadapi tantangan zaman. 

“Ketika kepercayaan diri muncul, maka dia akan tenang dalam menghadapi perkembangan zaman. Dengan begitu kerasnya kota dan dunia ini, mereka akan siap menghadapi dengan kepercayaan diri yang dia punya,” imbuhnya. 

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh berpesan kepada seluruh tenaga pengajar agar tetap semangat mengawal anak-anak Surabaya. Menurutnya, dengan situasi apapun tenaga pengajar harus tetap semangat mengawal pendidikan anak-anak. 

“Kayak tadi (upacara) anak-anak saya taruh di tengah, itu filsafatnya anak-anak memang harus didampingi. Dan itu memang tugas guru mendampingi dan mengawal anak-anak,” kata Yusuf seusai upacara.

Karenanya, meski belum sepenuhnya pandemi selesai, Yusuf menegaskan bahwa tenaga pendidik di Surabaya harus tetap semangat dalam mendampingi anak-anak. Baik itu pendampingan dari segi akademis, maupun talenta penggalian bakatnya. 

“Alhamdulillah, ada penghafal Al Quran, ada Qiroah, ada Kaligrafi. Saya cenderung nanti ke depan kita banyak masuk ke pendidikan karakter. Saya yakin kalau karakter anak-anak bagus, akademisnya pasti ikut bagus,” pungkasnya.

Sebagai diketahui, dalam upacara peringatan Hardiknas ini, Wali Kota Eri Cahyadi sekaligus menyerahkan penghargaan kepada siswa berprestasi dan beasiswa penghafal kitab suci. Pelaksanaan seleksi beasiswa tersebut, telah berlangsung pada tanggal 9 hingga 11 Maret 2022. 

Setidaknya pada tahun 2022 ada total 1.212 anak dari jenjang TK, SD dan SMP yang lolos seleksi dan menerima beasiswa penghafal kitab suci. Dengan rincian, Islam 680 anak, Kristen 243 anak, Katolik 110 anak, Hindu 120 anak, Buddha 30 anak dan Konghucu 29 anak. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *