BisnisJatim Raya

Inovasi Dosen Teknik Sipil UK Petra Pasang Alat Pemurnian Air Payau di Rumah Warga Pesisir Sidoarjo

26
×

Inovasi Dosen Teknik Sipil UK Petra Pasang Alat Pemurnian Air Payau di Rumah Warga Pesisir Sidoarjo

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO (Suarpubliknews) – Sejumlah mahasiswa Program Studi (prodi) Teknik Sipil UK Petra memasang alat Brackish Water Purifier With Local Material and Green Technology (BALAM) dan Mobile Water Purifier Berbasis Energi Mandiri dan Internet of Things (MOMI) di lima rumah warga Dusun Tegalsari Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo.

Dosen Prodi Teknik Sipil UK Petra sekaligus PIC dalam kegiatan ini Dr. rer. nat. Ir., Surya Hermawan, S.T., M.T. mengatakan sebelumnya pihaknya telah melakukan uji coba dengan memasang di satu rumah warga. “Hasilnya bisa mnghasilkan air minum bagi warga. Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa hasil penelitian bisa berkontribusi langsung terhadap kondisi masyarakat,” katanya.

Kegiatan Service Learning Environmental Science ini seiring dengan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dimana sesuai indikator kinerja utama, yaitu: Mahasiswa dan Dosen mendapatkan pengalaman dan berkegiatan di luar kampus.

Sehingga yang dilakukan Surya memang sangat cocok diterapkan pada kelompok masyarakat Pesisir Sidoarjo. Dimana Surya merinci bahwa daerah penelitian yang disasar merupakan daerah dataran rendah, yang memiliki masalah kekurangan air bersih.

Hal ini disebabkan sumber air warga mengandung air payau yang memiliki kadar garam tinggi. “Sehingga masyarakat secara rutin membeli dari truk yang datang berkala. Tentu saja hal ini sangat menyulitkan para warga,” tambah Surya.

Sebenarnya penelitian mengenai pemurnian air payau menggunakan pemanfaatan material lokal yang berkelanjutan ini merupakan penelitian yang Surya sudah lakukan sejak lama, bahkan juga menjadi bahan empat buah skripsi para mahasiswa.

Materi lokalnya yang disebutkan oleh Surya harus mudah didapat dan murah. Misalnya seperti pasir, kerikil, karbon aktif hingga kaolin yang mampu mengubah air payau menjadi air bersih layak untuk digunakan sehari-hari.

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dimulai terlebih dahulu dengan pengujian sampel air, pencairan materi lokal yang sesuai dan berkelanjutan hingga kemudian menguji tingkat stabilitas produk berupa air bersih yang layak konsumsi.

Tak heran, alat Mobile Water Purifier Berbasis Energi Mandiri dan Internet of Things (MOMI) itu kini telah disubmit paten ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Pemerintah Indonesia. (Q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *