Nasional

Jumlah Penumpang Natal dan Tahun Baru Diprediksi Naik, Begini Persiapan Pelindo III

10
×

Jumlah Penumpang Natal dan Tahun Baru Diprediksi Naik, Begini Persiapan Pelindo III

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Arus penumpang kapal laut yang melalui pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo III, pada musim liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 diprediksi naik.

Arus penumpang embarkasi (berangkat) pada tahun lalu sejumlah 58.634 orang dan tahun ini diprediksi naik tipis sejumlah 59.220 orang. Sedangkan penumpang yang tiba (debarkasi) pada tahun lalu sejumlah 62.208 dan tahun ini diprediksi naik mencapai 64.323 orang.

“Jika dibandingkan dengan tahun lalu maka diprediksi akan ada kenaikan sebesar 3,4 persen,” kata Sekretaris Perusahaan Pelindo III Faruq Hidayat, Rabu (5/12) di sela Kunjungan Kerja Komisi V DPR-RI di Surabaya.

Kemudian khusus untuk Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, prediksi arus penumpang kapal laut pada masa liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mencapai lebih dari 30.622 penumpang.

Penumpang naik atau embarkasi diperkirakan sekitar 17.990 orang dan penumpang turun atau debarkasi sejumlah 12.632 orang. “Puncak arus penumpang diprediksi pada tanggal 22 Desember 2018, karena merupakan awal liburan Hari Raya Natal,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, bahwa mayoritas penumpang yang berangkat dan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ialah dari dan ke Pelabuhan Makasar dan Balikpapan. Pelabuhan-pelabuhan lain yang juga ramai ialah tujuan Banjarmasin, Sampit, dan Kumai, di Pulau Kalimantan. Potensi armada yang dapat melayani para penumpang sejumlah 17 kapal dari BUMN Pelni dan 19 kapal dari perusahaan pelayaran swasta.

Faruq Hidayat memaparkan berbagai persiapan yang dilakukan Pelindo III. Salah satunya ialah pembentukan posko yang diperkuat oleh unsur instansi Pemerintah Daerah setempat, Kantor KSOP, Kantor Kesehatan Pelabuhan, KP3, dan lainnya sesuai kebutuhan.

Persiapan berikutnya ialah penyediaan fasilitas tambahan untuk mengantisipasi membludaknya penumpang, yakni pemasangan tenda, kursi, toilet portable, dan tempat sampah tambahan.

Jadwal kerja petugas operasional juga ditingkatkan, mulai dari petugas pelayanan terminal penumpang, pandu, operator radio, dan petugas terkait lainnya.

“Peningkatkan man power menjadi strategi Pelindo III untuk mempercepat kelancaran operasional pelabuhan. Karena selain untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang, juga karena saat ada kapal pengangkut bahan-bahan pokok akan diprioritaskan dengan optimalisasi kinerja bongkar muat. Sehingga pasokan kebutuhan pokok melalui pelabuhan tidak tersendat,” jelasnya.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo, mengapresiasi positif sejumlah persiapan yang dilakukan oleh Pelindo III. Terutama terkait persiapan yang tidak hanya untuk mengelola penumpang, tetapi juga guna memperlancar distribusi barang.

“Regulasi juga akan dibuat untuk membantu kelancaran logistik lewat laut,” katanya.

Pada kesempatan kunjungan kerja tersebut, Komisi V juga memeriksa jalannya pembangunan simpang susun atau flyover akses Terminal Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung Perak.

Pembangunan tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh Pelindo III sebagai BUMN. Faruq Hidayat kembali menjelaskan, bahwa flyover sepanjang 2,4 km itu akan melintasi jalan nasional Surabaya – Gresik, jalan tol Surabaya – Gresik, rel kereta api dan pipa gas PGN, dan Sungai Sememi.

“Sebagai PSN, flyover akan sangat bermanfaat ketika jadi nanti. Karena selain meningkatkan aksesibilitas darat dari dan menuju Terminal Teluk Lamong menuju tol Surabaya – Gresik, juga akan memecah kemacetan Jalan Kalianak – Tambakosowilangun. Kemudian tentunya karena fyover ini juga mengintegrasikan Tol Surabaya – Gresik dengan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Kota Surabaya,” ujarnya.

Direktur Operasional Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kun Cahyadi, menanggapi, flyover Terminal Teluk Lamong menjadi diskresi kebijakan yang penting dari negara, dalam rangka mendukung kelancaran logistik nasional, khususnya Kawasan Indonesia Timur (KTI).

Hal ini karena melihat potensi besar Terminal Teluk Lamong dalam mendorong manfaat produktivitas Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan gerbang logistik utama ke KTI. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *