SURABAYA (Suarapubliknews) – Jelang perhelatan Pilwali 2020, kondisi politik di Surabaya kian menghangat karena salah satu Bacakada berhasil mendapatkan dukungan dari beberapa partai untuk menghadang bakal calon yang dianggap kuat dari PDIP.
Namun di sisi lain, sejumlah pengamat menilai jika masih ada kemungkinan muncul poros baru dari koalisi Golkar dan PKS, yang tentu dengan cara menggandeng partai lain untuk memenuhi kuota persyaratannya.
Terbaru, nama KH Zahrul Azhar Asad yang akrab disapa Gus Han mulai disebut-sebut bakal bergandengan dengan Reni Astuti politisi perempuan asal PKS yang saat ini menduduki posisi Wakil Ketua DPRD Surabaya.
Merespon wacana ini, Imam Budi Utomo.ST.MM salah satu kader PKS Surabaya mengatakan, jika muncul pasangan tersebut diatas, maka Gus Han bisa di posisi Walikota karena partai Golkar lebih senior dan mumpuni karena memiliki bargaining power lebih kuat sampai pusat.
“Gus Hans sosok mewakili NU yang mayoritas di Surabaya dan mampu menarik faktor-faktor pendukung lainnya,” tulis Imam di GWA SOS. (18/02/2020)
Menurut Iman, jika Reni Astuti sebagai pendamping Gus Hans akan sangat potensial sekali dengan kapasitas dan pengalamannya sebagai anggota DPRD, yang mempunyai integritas positif.
“Perpaduan Gus Han dan Reni Astuti (GH-RA) bisa menjadi kuda hitam dalam Pilwali Surabaya 2020 ini. Saya siap di garda terdepan,” janjinya.
Imam mengatakan, kinerja Reni Astuti sudah diakui masyarakat sebagai anggota DPRD yang berintegritas, peduli, dan bertanggung jawab yang responsif. Oleh karenanya, keduanya dinilai sebagai pasangan yang pas dan menjanjikan. (q cox)
