SURABAYA (Suarapubliknews) – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim memastikan pihaknya sudah melimpahkan berkas perkara amblesnya Jl Raya Gubeng, Surabaya ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati Jatim, Asep Maryono mengatakan berkas perkara atas enam tersangkat tersebut dilimpah sejak pekan lalu. Sayangnya saat ditanya perihal jadwal sidangnya, Asep mengaku belum mengetahui secara pasti.
“Berkas sudah kita limpah sekitar Senin atau Selasa pekan lalu ke PN Surabaya,” kata Asep Maryono, Rabu (2/10).
Sementara itu, juru bicara PN Surabaya, Sigit Sutriyono membenarkan adanya penetapan jadwal persidangan perkara ini. Sigit mengaku, persidangan perdana perkara Gubeng sudah ditetapkan dan digelar pada Senin (7/10) di PN Surabaya.
Selain keluarnya penetapan jadwal persidangan, Sigit mengaku sudah ada penetapan Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini. Nantinya, sambung Sigit, ada Ketua Majelis Hakim dan dua Hakim anggota.
“Sidangnya Senin (7/10) pekan depan. Adapun Ketua Majelis Hakim nya, yakni R Anton Widyopriyono dengan Hakim anggota Pak Sarwedi dan Pak Made Subagia Astawa,” jelas Sigit.
Pada perkara amblesnya Jl Raya Gubeng, Surabaya ini penyidik Polisi telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Keenam tersangka itu antara lain berinisial BD, RW, AP, RH, LAH dan AKEY. Mereka merupakan rekanan yang mengerjakan proyek tersebut.
Sempat juga nama Fuad Benardi, putra Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini muncul dalam proses penyidikan kasus ini. Bahkan Fuad sempat diperiksa oleh penyidik Polda Jatim pada Maret 2019 lalu. Namun setelah berkas dilimpahkan ke Kejati Jatim, nama Fuad tidak termasuk dalam enam tersangka yang ditetapkan penyidik Polisi.
Sedangkan keenam tersangka dalam kasus ini dipersangkakan Pasal 192 ayat 2 KUHP dan Pasal 63 ayat 1 Undang-undang Nomor 38 tahun 2004 tentang jalan jo Pasal 55 ayat 1 KUHP. Mereka dianggap lalai saat pengerjaan proyek basement RS Siloam sehingga menyebabkan jalan ambles dan mengganggu lalulintas. (q cox)