Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah Terimakasih IKA UNAIR dan Relawan yang Secara Kontinyu Menanam Mangrove

100
×

Gubernur Khofifah Terimakasih IKA UNAIR dan Relawan yang Secara Kontinyu Menanam Mangrove

Sebarkan artikel ini

SAMPANG (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan berupa bibit Multy Purpose Tree Species (MPTS) kepada sejumlah kelompok penerima bantuan. Diantaranya yaitu Pengurus Cabang (PC) NU Kab. Sampang, PC Muslimat NU Kec. Camplong, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Penyerahan bibit MPTS atau tanaman produktif multiguna adalah sebagai bagian dari sedekah oksigen. Tanaman MPTS sendiri adalah tanaman kekayuan yang bersifat multiguna karena bermanfaat dari segi ekologi maupun dari segi ekonomi, serta menghasilkan komoditas kayu dan nonkayu. Sehingga petani penggarapnya bisa memanfaatkan komoditas nir-kayu dari tanaman MPTS yang ditanam tanpa melakukan penebangan pohon.

Selain tanaman MPTS, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bibit mangrove kepada Ketua FPRB Kab. Sampang, Kader konservasi alam yang diwakili Salman, Ketua Kelompok Peduli Mangrove Madura (KPMM), Ketua OISCA Madura, Ketua Mapala Poltera, Kepala Desa Taddan, Ketua KTH Mekar Mulya Desa Taddan, Ketua Pokmaswas Permata Desa Taddan.

Kepada semua pihak, khususnya penerima bantuan bibit tanaman, Gubernur Khofifah berpesan agar tanaman yang diperoleh harus ditanam dan dipelihara dengan baik. Karena ketika tanaman yang didapatkan ditanam tapi tidak dipelihara maka akan sia-sia.

“Kalau kita dapat tanaman kita tanam tidak kita pelihara ndak jadi sedekahnya, tapi kalau kita dapatkan tanaman apapun kita tanam kita pelihara dia tumbuh berkembang dia akan memproduksi oksigen maka sebetulnya kita sedang sedekah oksigen,” pesannya.

Mantan Kepala BKKBN RI ini mengungkapkan bahwa bersama Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu), pihaknya akan terus melakukan penanaman mangrove. Juga akan dilakukan program hilirisasi mangrove seperti untuk pewarnaan batik, memproduksi kripik, macam-macam kue, dan sirup. “Artinya hulu hilir, dalam perjanjian kami Insyaallah yagasu akan membantu dan mendampingi, saya rasa ini akan memberikan win – win profit,”sebutnya.

Selain itu juga diserahkan hibah alat ekonomi produktif kepada sejumlah kelompok tani hutan (KTH) di Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Usai menyerahkan bantuan bibit tanaman, Gubernur Khofifah berkenan meninjau booth kegiatan pengobatan gratis, edukasi anak dan kampanye pelestarian mangrove, Pameran produk unggulan Kelompok Tani Hutan Mangrove dan UMKM lainnya.

Di akhir, Gubernur Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan dalam pelaksanaan Festival Mangrove Jatim ke-2 kali ini di Sampang. Diantaranya Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR), Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kab. Sampang, Politeknik Negeri Madura, Rumah Kebangsaan, NGO, relawan dan para pegiat lingkungan di Kab. Sampang, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak termasuk IKA Unair dan para relawan yang bekerja sama dengan Pemprov Jatim untuk terus secara kontinyu menanam mangrove,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi melaporkan Jawa Timur memiliki luas eksisting mangrove seluas 27.221 Ha dan merupakan terluas di Jawa dan Bali. Ia menyebut kondisi kerapatan mangrove di Jawa Timur 47,26% lebat, 46,07% sedang dan 6,66% dalam kondisi jarang.

Jumadi menuturkan pananaman mangrove di Sampang ini diharapakan akan mampu mentriger daerah-daerah di Jawa Timur yang memiliki kerapatan mangrove jarang sampai sedang. Tak hanya itu, ia berharap mangrove yang ditanam akan menumbuhkan habitat mangrove yang sehat dengan berbagai fauna yang hidup didalamnya.

“Syarat utama untuk kita tumbuh kembangkan habitat ini kan kita bisa kelola menjadi kawasan ekosistem esensial, seperti tadi pelepasliaran burung pecuk-padi hitam yang sesuai dengan habitat mangrove adalah untuk memadatkan ekosistem, jadi ada vegetasinya, ada faunanya, kalau sudah lengkap kita bentuk kawasan ekosistem esensial,” katanya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *