PASURUAN (Suarapubliknews) ~ Kolaborasi pengembangan teknologi antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan dunia industri dan pemerintah terus berlanjut. Kali ini, ITS bekerja sama dengan PT Panasonic Gobel Life Solution Manufacturing dan Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan dalam memproduksi lampu LED yang diluncurkan dan dipasarkan secara resmi.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menyampaikan, peluncuran produk lampu LED Bulb Bangga Buatan Indonesia (BBI) ini merupakan hasil kerja sama triple helix antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah. Yakni melalui program Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta (Kedaireka) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Tentunya ini atas kerja keras yang luar biasa antara akademisi ITS, Pemerintah Kota Pasuruan, dan PT Panasonic Gobel Life Solution Manufacturing,” ucapnya saat melakukan seremoni peluncuran di pabrik PT Panasonic Gobel Life Solution Manufacturing di Pasuruan.
Guru Besar Teknik Elektro ITS ini mengatakan, peluncuran produk lampu LED Bulb BBI ini merupakan lompatan yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan lampu di Indonesia. Dengan perhitungan, setiap rumah tangga membutuhkan setidaknya lima buah lampu, maka dapat dihitung bahwa kebutuhan lampu di Indonesia sangat besar.
Melalui kerja sama ini, kapasitas produksi lampu telah ditingkatkan dari yang semula hanya 50 juta buah per tahun menjadi 100 juta buah per tahun. Sehingga diharapkan kebutuhan bola lampu di Indonesia akan terpenuhi, bahkan dapat juga melakukan ekspor. Tak hanya itu, lanjut Ashari, kerja sama tersebut sekaligus sebagai rangkaian untuk peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) industri elektronik di Indonesia.
Sementara itu, Direktur PT Panasonic Gobel Life Solution Manufacturing Widyastama Nugraha menjelaskan, lampu LED Bulb BBI memiliki tegangan multi antara 140 – 240 VAC. Terdapat 14 model dengan tujuh varian tegangan, antara lain 3 Watt, 5 Watt, 7 Watt, 9 Watt, 11 Watt, 13 Watt, dan 15 Watt. “Dengan begitu, lampu ini cocok untuk kondisi tegangan yang stabil dan tidak stabil,” terangnya.
Kelebihan lain yang dimiliki, menurut Widyastama, adalah lampu tersebut dapat hidup lebih lama hingga 12 ribu jam. Untuk mengakomodasi kenyamanan pengguna, lampu ini dilengkapi dengan teknologi antisinar biru untuk melindungi mata. Selain itu, terdapat teknologi antikedip sehingga dapat menghasilkan penerangan yang nyaman, meningkatkan produktivitas, dan lebih hemat energi. “Sehingga selain performa yang lebih baik, lampu ini juga mengutamakan kenyamanan pengguna,” ujarnya.
Selain melakukan peluncuran produk, Rektor ITS beserta jajarannya turut melakukan kunjungan pabrik untuk meninjau langsung pembuatan lampu LED Bulb BBI ini. Besar harapan agar kerja sama ini memberikan manfaat untuk banyak pihak. “Kedaireka dan TKDN ini mampu membantu meringankan beban negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (q cok, tama dini)