LAMONGAN (Suarapubliknews.net) – Peningkatan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Timur menjadi satu di antara komitmen Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
“Peningkatan kualitas para lulusan SMK diharapkan dapat sekaligus menjawab kebutuhan lapangan kerja. Keterampilan itu penting. Siapa yang memiliki skill atau keterampilan akan sekaligus bisa segera mendapat kerja,” Kata Gus Ipul pada sambutannya saat hadir di acara Haflah Akhirussanah SMP dan SMK Islam Tikung Lamongan, Sabtu (12/5/2018) di Lamongan.
Untuk itulah, sejak beberapa tahun terakhir atau saat dirinya menjadi wakil gubernur Jawa Timur, dirinya bersama Gubernur Soekarwo telah memperbanyak jumlah SMK di Jawa Timur yang kini telah mencapai 1680 unit.
Dengan rincian, SMK Negeri sebanyak 293 dan sisanya merupakan sekolah swasta. “Oleh karena itulah, selama ini Pemrov menambah banyak SMK dan membatasi SMA,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
“Bukan berarti pendidkan SMA kurang baik, namun lembaga pendidikan di wajib belajar 12 tahun perlu melahirkan tenaga kerja siap pakai di berbagai sektor lapangan kerja,” katanya.
Siswa terampil menurut keponakkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini harus memenuhi tiga hal. Pertama, harus mengerti teori. Kedua, bisa mempraktekkan teori keahlian (memiliki keahlian). Sedangkan yang terakhir, harus disertai perilaku yang sesuai dengan ketrampilannya.
“Ketiganya harus bisa dioptimalkan di sekolah, khususnya SMK. Siswa bukan hanya paham teori, namun juga bisa mempraktekkan. Hal ini dibuktikan dengan adanya sertifikat keahlian,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Untuk memaksimalkan hal itu, sekolah harus ditopang oleh tiga hal. Pertama adalah dengan memperhatikan kualitas guru. Gus Ipul mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas guru, juga harus di tunjang dengan kesejahteraan guru.
Untuk itulah, pihaknya menggagas Upah Minimum Guru (UMG) bagi guru di sekolah swasta. “Untuk bisa mencukupi
UMG, sekola bisa menggandeng pihak CSR dan badan amil. Pendidikan nantinya harus ditopang bersama,” kata Gus Ipul.
Faktor kedua adalah sarana prasarana. Sedangkan yang ketiga adalah akreditasi sekolah khususnya SMA dan SMK.
“Akreditasi menentukan kualitas kelulusan. Semakin banyak sekolah sekolah yang bisa memenuhi akreditasi, maka akan baik lulusan yang dihasilkan,” kata mantan Ketua Umum GP Ansor dua periode ini.
“Pendidkan untuk membangun masa depan dan merubah nasib seseorang. Kalau punya potensi, alumnus SMK kalau bisa jangan hanya mencari pekerjaan, namum juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Gus Ipul mengakhiri.
Sepakat dengan penjelasan Gus Ipul, Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Tikung, Lamongan, Makin Abbas, pun menyebut bahwa alumni sekolahnya telah banyak berkiprah di berbagai bidang usaha. Terlepas, tiap tahunnya sekolah ini selalu sukses meluluskan 100 persen siswanya.
“Semoga Gus Ipul bisa terpilih sebagai gubernur untuk melanjutkan program pendidikan yang selama ini berjalan sukses. Khususnya, di bidang pendidikan,” kata Makin di tempat yang sama. (q cox)