Peristiwa

BI Jatim Ajak Generasi Muda Cinta Rupiah Melalui Bincang Milenial dan Student Summit 2023

31
×

BI Jatim Ajak Generasi Muda Cinta Rupiah Melalui Bincang Milenial dan Student Summit 2023

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Kantor Perwakilan Bank Indonesia BI Jawa Timur Menggelar Bincang Milenial dan Student Summit 2023 di Surabaya. Acara yang diikuti 800 pelajar mulai tingkat SD, SMP, SMA hingga Mahasiswa Generasi BI GenBI ini, BI Perwakilan Jawa Timur menghadirkan materi seputar Bangga dan Paham Cinta Rupiah melalui talkshow dan story Telling serta menampilkan uang Rupiah dari masa ke masa.

Ketua Panitia Bincang Milenial dan Student Summit 2023 Ismidul Ainain, mengatakan, kegiatan ini merupakan puncak acara Amazing Rupiah Festival 2023 di Jawa Timur. Dimana di dalamnya terdapat kegiatan sosialisasi Gerakan Peduli Koin, Konten CBB Rupiah Online, dan lomba lain selama November 2023. “Tujuannya agar generasi muda semakin paham dan cinta Rupiah serta memgenal para Pahlawan Indonesia.” katanya.

Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Doddy Zulverdi menyampaikan, BI terus berupaya mendorong pemahaman yang baik dari masyarakat Jawa Timur khususnya generasi muda terhadap Rupiah.

“Rupiah ini bukan sekedar alat pembayaran yang ketika diterima masuk kantong dan dompet kemudian dilupakan. Tetapi Rupiah ini memiliki nilai-nilai yang besar diantaranya perjuangan, kemerdekaan, kedaulatan NKRI yang harus selalu dijaga.” katanya.

Dalam sosialisasi Cinta dan Bangga Rupiah, BI menggandeng banyak pihak seperti perbankan, lembaga pendidikan dan lainnya. “Indikator tingkat kebanggaan terhadap Rupiah salah satunya bisa terlihat dari perputaran uang, kualitas uang yang mengalir kembali ke BI. Jika kualitas uang tersebut mayoritas masih layak edar dan sesuai standar yang ditetapkan, itu tandanya kecintaan masyarakat terhadap menjaga Rupiah sudah bagus.” ujarnya.

Kebanggan terhadap Rupiah juga bisa dilihat dari penggunaan Rupiah di dalam negeri. “Jika transaksi di dalam negeri khususnya sekala pengusaha, masih menggunakan money changer untuk menukarkan Rupiahnya untuk transaksi di dalam negeri, ini yang kebanggaannya dipertanyakan. Kecuali penggunaan uang asing itu untuk transaksi di negara lain.” tambahnya.

Doddy juga mengingatkan bahwa Indonesia pernah kehilangan dua pulau di daerah Kalimantan Selatan, daerah perbatasan dengan Malaysia, yaitu Pulau Ligitan dan Pulau Sipadan.Kedua pulau itu juga perebutkan dengan Malaysia dan akhirnya Indonesia kalah. Dua pulau itu kemudian hilang dan tidak lagi menjadi bagian dari NKRI.

“Salah satu dari alasan yang menyebabkan kita kehilangan dua pulau itu adalah karena ketika lembaga internasional yang melakukan verifikasi siapa yang berhak atas pulau itu, mereka kemudian menemukan bahwa di dua pulau itu alat transaksi bukan rupiah tetapi ringgit Malaysia. Itu sangat menyulitkan kita dalam mempertahankan atau berargumentasi bahwa dua puluh ini adalah Indonesia,” terangnya.

Oleh karena itu, jangan sampai kedaulatan Indonesia terganggu atau bahkan terpecah-pecah hanya karena tidak bangga dan tidak mau menggunakan Rupiah. Rupiah adalah alat bayar atau transaksi. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *