SURABAYA (Suarapubliknews) – Jaringan hotel Kempinski tengah berupaya menggaet wisatawan dari sejumlah kota besar seperti Surabaya agar menginap di The Apurva Kempinski Bali yang bakal dibuka pada 1 Februari mendatang.
Director of Marketing, Danti Yuliandri mengatakan Surabaya menjadi salah satu market yang perlu disasar karena dianggap memiliki potensi wisatawan, khususnya di segmen menengah atas.
“Orang Surabaya biasanya datang ke Bali bukan hanya untuk berlibur tapi juga ada yang berbisnis. Untuk itu kami ingin mengenalkan berbagai fasilitas dan layanan The Apurva ini kepada orang Surabaya,” katanya
Tak hanya Surabaya, sejumlah kota besar lain yang akan didatangi The Apurva Kempinski Bali untuk roadshow ini adalah Jakarta, Bandung dan Bali. “Pada pembukaan hotel Februari nanti, kami berharap tahun pertama beroperasi, okupansinya bisa mencapai 60%,” lanjut Danti.
Danti optimistis dapat mencapai target tersebut mengingat pangsa pasar di Bali sangat besar, apalagi Bali sudah menjadi destinasi internasional.
“Kalau dari pasar internasional, yang kami gaet itu pertama China, karena kunjungan China ke Bali tahun lalu naiknya sampai 51%, disusul Australia yang biasanya sebagai family traveller dan wedding,” katanya.
Sedangkanya bagi wisatawan Korea Selatan, Bali kebanyakan dipilih sebagai lokasi untuk honeymoon, termasuk bagi wisatawan Eropa.“The Apurva sendiri memiliki berbagai fasilitas mulai dari vila untuk honeymoon, chappel untuk wedding sampai restauran dengan aquarium besar,” terangnya.
Adapun Dalam Bahasa Sansekerta, The Apurva sendiri diterjemahkan sebagai unik dan megah. The Apurva Kempinski Bali ini memiliki 247 kamar, yang terdiri dari room deluxe, suite, vila dengan private pool dan 6 restauran dengan berbagai konsep. The Apurva merupakan resor Kempinski pertama di Bali dan hotel kedua di Indonesia.
Hotel bintang lima ini hadir dengan “Majestic Open Air Theatre”, yakni Konsep teater terbuka ini memberikan kesempatan para tamu untuk merasakan keajaiban dari pulau Bali. Hotel ini akan dibangun di atas lahan seluas 14 hektar yang memiliki Restoran Aquarium pertama di Bali.
“Jadi desain dan konsep hotel ini tidak hanya menyuguhkan budaya Bali saja, tapi berbagai budaya di Indonesia,” tutupnya. (q cox, Tama Dinie)
