JAKARTA (Suarapubliknews) – Salah satu perusahaan pengembang hunian swasta terbesar di Sydney, Australia Crown Group, meraih lebih dari 35 penghargaan prestisius dengan proyek yang telah diselesaikan senilai 18 triliun dalam 5 tahun terakhir.
CEO Crown Group, Iwan Sunito mengatakan selama 23 tahu didirikan terasa sudah 22 proyek hunian yang telah selesai di kota Sydney. Dimulai dengan sebuah hunian vertikal di kawasan Bondi Junction hingga terakhir Waterfall by Crown Group yang sudah dalam tahap penyelesain akhir.
“Dan saat ini masih ada 2 proyek hunian yang sedang dalam proses pembangunan yaitu Mastery by Crown Group dan Eastlakes Live by Crown Group, ditambah 3 proyek lagi yang masih dalam tahap perencanaan yaitu Melbourne, Brisbane dan Los Angeles,” katanya.
Pertumbuhan “Quantum Leap” dalam 5 tahun terkahir dengan nilai proyek yang telah diselesaikan mencapai Rp. 18 Triliun. “Semua ini seperti mimpi. Apabila kita mengingat ketika pertama kali kami (Iwan Sunito & Paul Sathio) mendirikan Crown Group tahun 1996,” ujar Iwan.
Crown Group sangat konsisten bekerja sama dengan arsitek-arsitek terbaik di Australia dan Dunia hal ini yang membedakan dengan perusahaan pengembang yang lain di Australia. “We’re not simply building property, but building a legacy. Kualitas pengerjaan dan fasilitas resor bintang lima adalah sebuah keniscayaan. Sebuah terobosan yang sejak awal kami tawarkan di industri hunian vertikal di Australia,” paparnya.
Diterangkan, pihaknya ingin desain hunian yang mencerminkan mahakarya seni dengan garis modern, yang membuat setiap penghuninya bangga akan tempat tinggal mereka. Sebuah pengejahwatan dari idealisme di Crown Group.
“Itulah sebabnya mengapa banyak yang mempertanyakan mengapa harga kami sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor? karena pada dasarnya karya seni tidak bisa dinilai oleh uang,” lanjut Iwan.
Bukan hanya desain yang modern, tapi juga pengaplikasian teknologi tinggi seperti sistem otomatisasi hunian juga menjadi poin penting. Dan akhirnya semua konsistensi tersebut terbayarkan dengan semakin dikenalnya Crown Group sebagai perusahaan pengembang global yang berbasis di Sydney, Australia.
“Sebuah pencapain yang tidak mudah terutama bagi kami yang dilahirkan di Surabaya dan Bali untuk bisa berkompetisi di negeri orang, Tentu saja target kami di masa depan belum berubah, yaitu bagaimana kami bertransformasi dari Development-centric Company menjadi Development and Recurring-income company selain membawa Crown Group menjadi perusahaan terbuka dalam waktu yang tidak lama lagi,” terang Iwan.
Paul Sathio yang juga merupakan founder dan CEO Crown Group menambahkan satu kalimat singkat yang cukup bermakna. “Finally we’re realized that we’re no longer a small company,” tegasnya. (q cox, Tama Dinie)