Jatim Raya

Gubernur Khofifah Berharap Pembangunan Disupport Perbankan dan Investor

12
×

Gubernur Khofifah Berharap Pembangunan Disupport Perbankan dan Investor

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemprov Jatim sedang fokus pada realisasi pembangunan di sejumlah titik di Jatim. Hal ini seiring terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80 Tahun 2019. Sedikitnya, terdapat 218 proyek strategis dengan total anggaran yang disiapkan mencapai 292,4 Trilliun.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa , Selasa (17/12). Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Jawa Timur 2019, di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Khofifah mengatakan dalam Perpres tersebut berisikan percepatan pembangunan ekonomi akan dititikberatkan di wilayah kawasan Gerbangkertosusila meliputi Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan.

Ada pula Bromo-Tengger-Semeru (BTS). Pembangunan ekonomi juga difokuskan di Selingkar Wilis, Lintas Selatan, Selingkar Ijen, kawasan Madura dan Kepulauan. Saat ini Pemprov Jatim tengah menyusul rencana detil mengenai seluruh proyek tersebut.

“Pemerintah melalui APBN dan APBD hanya mampu membiayai sekitar 14 persen dari total kebutuhan anggaran. Saya berharap bahwa kekurangan sebesar 86 persen tersebut bisa disupport dari berbagai lini, mulai dari perbankan maupun investor,” ungkapnya.

Akselerasi yang dilakukan Pemprov Jatim ini, kata dia, membutuhkan strong partnership dari semua pihak guna mencapai realisasi yang diharapkan. Hal itu baik dari sisi pemerintah melalui regulasi, maupun dari sektor swasta, pelaku usaha dan industri, BUMN, BUMD dalam hal pendanaan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Di sektor perdagangan, lanjut Khofifah, Pemprov juga sedang menggenjot produksi guna memenuhi permintaan dan kebutuhan di wilayah Indonesia Timur. Menurutnya, selama ini Jatim memainkan peran sebagai pemasok utama berbagai komoditi di wilayah tersebut.

Termasuk di antaranya Kalimantan Timur yang nantinya akan menjadi ibukota baru Indonesia. “Hampir 80 persen logistik Kaltim berasal dari Jatim. Untuk itu perlu dilakukan penguatan baik dalam hal jejaring hingga peningkatan infrastruktur, misalnya saja Kantor Perwakilan Dagang yang nantinya direncanakan berdekatan dengan titik sentra perdagangan ibukota yang baru nantinya,” bebernya.

Sementara itu, dalam acara tahunan BI tersebut diserahkan penghargaan kepada puluhan mitra BI berprestasi yang terbagi dalam lima kategori. Penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi kategori pertama yaitu Mitra Informasi Terbaik, Mitra Penyedia Data Terbaik, Mitra Utama Pengedaran Uang Rupiah Layak Edar di Kepulauan 3T (Terdepan Terluar Terpencil), KUPVA Bukan Bank Terbaik Dalam Penyampaian Laporan dan Mitra UMKM/Klaster Inspiratif.

Penghargaan tersebut diberikan kepada perusahaan-perusahaan mitra Bank Indonesia yang berhasil memberikan pelayanan data dan laporan, kelengkapan informasi, hingga kontribusinya terhadap peredaran uang layak edar di Kepulauan 3T (Terdepan Terluar Terpencil). (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *