SURABAYA (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan secara simbolis Surat Keputusan (SK) kepada para Calon Pegawai Negara Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil seleksi tahun 2021 Rabu (8/6).
Gubernur Khofifah berpesan untuk terus memaksimalkan potensi dan kinerja yang dimiliki baik kreativitas dan inovasinya untuk mendukung proses pembangunan yang ada di Jatim. Terlebih lagi, Pemprov Jatim telah meraih sejumlah penghargaan di berbagai bidang. Jatim meraih skor tertinggi di antara 34 provinsi di Indonesia dalam kategori penerapan SPM dengan skor 99,36 persen.
“Angka 99,36 persen ini sudah mendekati sempurna. Tentunya menjaga prestasi ini dan prestasi-prestasi lain yang sudah diraih Pemprov Jatim tidaklah mudah. Untuk itu saya mengajak para CPNS dan PPPK yang baru saja bergabung dengan keluarga besar Pemprov Jatim untuk menjadi penguat kita untuk terus berprestasi ke depannya,” katanya.
Jumlah formasi yang terisi dari seleksi atau rekrutmen ASN tahun 2021 di Jatim ini berjumlah 10.992 orang. Dengan rincian 1.335 orang CPNS, 51 orang STAN, 1 orang STTD Kemenhub, 501 orang PPPK Non Guru, dan 9.104 orang PPPK Guru.
Gubernur Khofifah mengatakan, kehadiran para CPNS dan PPPK ini tentunya menjadi semangat baru bagi Pemprov Jatim. Ia optimistis bahwa para ASN ini mampu memberikan energi positif, energi produktif, energi inovatif, dan kreativitas. Karakter-karakter unggul itulah yang dibutuhkan oleh jajaran Pemprov Jatim dalam proses pembangunan Jatim.
Apalagi, berdasarkan Global Competitiveness Index ASEAN, Indonesia berada di peringkat 50, di bawah Thailand yang ada di peringkat 40. Begitu pula berdasarkan Government Effectiveness ASEAN, Indonesia masih berada di bawah Thailand.
“Artinya, kita harus mulai memberseiringi kemajuan negara-negara di sekitar kita, bukan lagi provinsi sekitar kita. Kalau tingkat kompetitif ini yang mendorong semua, maka ini akan menjadi top referral dari seluruh format kompetitif yang kita miliki,” lanjutnya.
Untuk menghadapi era digitalisasi saat ini, keterampilan umum yang harus dimiliki oleh ASN di era normal baru terbagi menjadi empat kelompok. Yang pertama ialah keterampilan di bidang informasi, media, dan teknologi ( information, media, and technology) skills. Artinya, ASN dituntut memiliki keahlian literasi media, literasi visual, literasi multikultural, termasuk kesadaran global dan literasi teknologi.
Yang kedua ialah keterampilan hidup dan karir ( life and career skills) yang terdiri dari kepemimpinan, tanggungjawab, nilai etika, dan moral. Tak lupa produktivitas dan akuntabilitas. Yang ketiga ialah learning and innovation skills, yakni ASN dituntut memiliki kemampuan complex problem solving yang meliputi kreativitas dalam memecahkan masalah.
“Dan yang keempat yakni keterampilan komunikasi efektif. Maksudnya, ASN harus memiliki kemampuan bekerja sama dalam tim atau teamwork, tanggung jawab personal dan sosial, serta komunikasi interaktif,” terangnya.
Tak hanya itu, dalam kompetisi masa depan yang dibutuhkan adalah kreativitas, persuasi, kolaborasi, adaptasi, manajemen waktu, dan Artificial Intelligence. “Namun pesan saya, family resilience atau ketahanan keluarga juga harus dijaga,” tegasnya.
Ia juga berpesan kepada para Guru PPPK, untuk dapat mengenali dan mendorong potensi yang dimiliki oleh anak didiknya. Salah satunya dengan mendorong vokasi siswa SMK sehingga tidak hanya jadi penguat ekonomi bagi dirinya sendiri, tapi juga keluarganya dan teman-temannya.
“Jangan mudah menghakimi seseorang dia tidak pintar dan sebagainya, terutama kepada murid. Tolong dijaga kalimat para guru kepada para muridnya. Sekali lagi, ASN Jatim lahir batin merah putih dan lahir batin NKRI. Ini prinsip dasar kita semua. Bila ada yang terdeteksi di luar itu, silakan tidak usah bergabung menjadi bagian ASN Pemprov Jatim,” pesannya.
Sementara itu, Pj. Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi selaku Ketua Panitia Seleksi Daerah rekrutmen Pegawai ASN Pemprov Jatim Formasi Tahun 2021 mengatakan bahwa proses rekrutmen ini dimulai sejak pengumuman pendaftaran pada tanggal 29 Mei 2021. Sedangkan untuk PPPK Guru Tahap 2, baru menerima SK di hari ini atau tanggal 8 Juni 2022.
“Terdapat formasi kosong atau tidak terisi sejumlah 1.096 orang yang merupakan formasi dari PPPK Guru. Hal ini dikarenakan, sampai dengan hari ini belum ada informasi lebih lanjut apakah akan dilaksanakan seleksi untuk PPPK Guru tahap 3 atau tidak. Untuk jumlah pendaftar PPPK Non Guru 1.024 orang,” bebernya.
Sedangkan untuk PPPK Guru, seluruh tahapan mulai seleksi administrasi hingga pengumuman kelulusan ditangani oleh Kemendikbud langsung. “Jumlah pelamar yang lolos dimaksud, baik CPNS atau PPPK Non Guru hanya sebesar 18% dari jumlah pendaftar,” pungkasnya. (Q cox, tama dinie)