Jatim Raya

Pasien Positif Covid-19 Jatim Berusia 76 Tahun Dinyatakan Sembuh

13
×

Pasien Positif Covid-19 Jatim Berusia 76 Tahun Dinyatakan Sembuh

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Satu orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur kembali dinyatakan konversi negatif atau sembuh usai dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan kabar bahagia berikutnya yaitu 1 orang sembuh dari Surabaya ini umurnya 76 tahun. “Kita mendapatkan Alhamdulillah ini menjadi kabar baik lagi bagi kita semua seluruh masyarakat Jawa Timur,” katanya.

Sehingga, total pasien positif Covid-19 di Jatim yang dinyatakan sembuh menjadi 17 orang. Yang terinci 13 orang dari Kota Surabaya, 1 orang dari Kabupaten Blitar, dan 3 orang dari Kota Malang.

Menurutnya, kesembuhan ini bisa diartikan bahwa proses yang diberikan layanan medik bagi pasien positif Covid-19 dilakukan dengan baik. “Insyaallah para tenaga medik dan para medik kita sudah memberikan kemampuan dan layanan terbaiknya,” lanjut Khofifah.

Hingga Selasa (31/3), total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim mencapai 93 orang. Per hari ini ada tambahan kasus positif covid-19 sebanyak 2 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Penambahan 2 orang positif Covid-19 ini berasal dari 1 orang di Kabupaten Gresik dan 1 orang di Kabupaten Madiun. Sedangkan, total perkembangan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Jatim menjadi sebanyak 6.565 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 420 orang.

Sedangkan untuk perkembangan kasus positif covid-19 di Jatim yang meninggal menjadi 8 orang atau tidak ada tambahan dari hari sebelumnya. Di sisi lain, terkait Rapid Test yang telah dibagikan ke dinkes kab/kota dan RS rujukan di Jatim, sampai petang ini sudah ada  2.020 orang yang mengikuti tes cepat massal.

Dan dari total rapid tes yang dilakukan tersebut, diperoleh 49 kasus yang terdeteksi positif. Untuk itu, Gubernur Khofifah telah meminta tim gugus kuratif untuk bisa segera melakukan percepatan swab dan PCR.

“Karena untuk mendapatkan hasil yang presisinya tinggi harus melalui PCR. Yang terdeteksi positif melalui Rapid Test ini tidak bisa dijadikan patokan bahwa mereka sudah pasti positif. Tetapi tetap untuk mendapatkan presisi yang baik mereka akan diswab untuk PCR,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim yang juga Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuadi menjelaskan, jika diamati perkembangan di Jatim ini yang semakin tambah cepat itu ODP. Sedangkan PDP dengan konfirmasi tidak terlalu cepat.

“Ini artinya berita baik sebetulnya. Karena ODP ini rasio dari teman-teman tracing untuk mendeteksi orang-orang yang memiliki gejala flu like syndrome sudah mulai terdeteksi. Penentuan PDP dan yang terkonfirmasi ini lambat. Ini moga-moga suatu tanda bahwa sudah ada muncul herd immunity atau imunitas dari kita semuanya untuk melawan Covid-19. Mudah-mudahan cepat selesai Covid-19 ini,” pungkasnya. (q cox, Tama Dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *