Pelindo III Resmi Kelola Terminal Manyar Pelabuhan Gresik, JIIPE
GRESIK, (Suarapubliknews.net) – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) melalui Badan Usaha Pelabuhan PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) resmi mengelola Terminal Manyar Pelabuhan Gresik di Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
Direktur Utama Badan Usaha Pelabuhan PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS), Hendiek Eko Herdiantoro saat Perjanjian Konsesi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik mengatakan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Perhubungan beserta jajarannya atas dukungannya dalam percepatan penyelesaian perjanjian konsesi.
“Perjanjian Konsesi ini dilaksanakan sesuai UU. No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran yang mengatur tentang kegiatan pengusahaan di pelabuhan. BMS sebagai afiliasi dari Pelindo III selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) mendapatkan konsesi untuk melaksanakan kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan Terminal Manyar di Pelabuhan Gresik selama 76 tahun,” katanya.
Penandatanganan dilaksanakan di kantor pemasaran JIIPE dengan Kepala KSOP Agustinus Maun. Disaksikan Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Chandra Irawan dan dihadiri sejumlah undangan dari instansi pemerintah, militer, kepolisian, BUMN/Swasta dan asosiasi jasa logistik (INSA, APBMI, ALFI/ILFA).
Terminal Manyar Pelabuhan Gresik merupakan kawasan pelabuhan seluas 350 hektar yang terkoneksi langsung dengan kawasan industri dengan pelabuhan laut dalam yang mempunyai akses ke pasar domestik dan internasional. Perusahaan dapat meminimalisir biaya logistik yang biasanya terjadi ketika lokasi pelabuhan jauh dari pabrik.
Terminal Manyar dirancang menjadi pelabuhan multipurpose yang mampu memfasilitasi bongkar muat curah kering, curah cair, general cargo,dan peti kemas. Dengan kedalaman hingga -16 meter Low Water Spring (LWS), Terminal Manyar mampu disadari oleh kapal-kapal berukuran besar hingga 150.000 dead weight tonnage (DWT).
Dermaga pertama sepanjang 500 meter dengan kedalaman -14 meter telah mendapatkan izin operasi sejak Desember 2015. Semenjak dibuka pada Februari 2016 mendapatkan pangsa yang baik dari pelaku industri. Volume kargo pada tahun 2017 telah mencapai 1,3 juta ton. (q cox, Dn)