Jatim Raya

Industri di Jawa Timur Mendapat Atensi Tinggi untuk Investasi

16
×

Industri di Jawa Timur Mendapat Atensi Tinggi untuk Investasi

Sebarkan artikel ini

PASURUAN (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan nilai investasi di Jatim mengalami peningkatan. Pertumbuhan investasi di Jatim berada di atas rata-rata pertumbuhan investasi nasional.

“Alhamdulillah ada peningkatan justru year on year investasi di Jawa Timur dibanding dengan tahun lalu yakni 59,2 persen (yoy) . Kalau dibanding dengan pertumbuhan investasi nasional yang naik di kisaran 1,8 persen (yoy) maka cukup  jauh di atas rata-rata pertumbuhan investasi nasional,” katanya.

Sebagaimana diketahui berdasarkan data rilis resmi  BKPM RI, pada periode Januari – Juni 2020 ini, total investasi (PMA dan PMDN) di Jatim senilai 51 Triliun yang terdiri dari PMA sebesar Rp. 12,5 Trilliun dan PMDN sebesar  Rp. 38,4 Trilliun.

Sementara itu Pasuruan menempati posisi tertinggi di Jatim untuk investasi  Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai Rp. 2,6 Trilliun.  Sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) Pasuruan berada di posisi ke-4 dengan nilai Rp. 3,3 Trilliun.

“Saya ingin sampaikan menurut data yang dirilis BKPM  bahwa  pertumbuhan in vestasi semester I Januari – Juni tahun 2020  ; bahwa  investasi PMDN di Pasuruan  saat ini tertinggi di  Jawa Timur, yaitu  senilai Rp. 2,6 Trilliun  dan untuk investasi  PMA  di Pasuruan ini nomor empat di Jatim  dengan nilai Rp. 3,3 Trilliun,” lanjut Khofifah.

Dari dua indikasi di atas, disimpulkan bahwa para investor masih menaruh kepercayaan untuk menanamkan modalnya di Jatim khususnya di Pasuruan di tengah masa sulit seperti saat ini. “Artinya bahwa kultur Industri di Jatim ini mendapatkan atensi untuk investasi yang cukup bagus baik PMDN maupun PMA,” simpulnya.

Oleh sebab itu dirinya meminta semua pihak untuk terus bersinergi dan terus berupaya menangani Covid-19, mencegah penyebarannya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya semua itu dilakukan demi menjaga iklim investasi yang sudah cukup baik dan memulihkan perekonomian di Jatim.

“Semuanya harus berseiring, suasana yang kondusif harus kita bangun, bagaimana kita juga bisa membangun good corporate governance dan hari ini seluruhnya harus berseiring dengan menjaga protokol Kesehatan,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *