Jatim RayaPemerintahan

Pilkada Serentak 2020, Gubernur Khofifah Minta Perketat Protokol Kesehatan , Jaga Suasana Kondusif

10
×

Pilkada Serentak 2020, Gubernur Khofifah Minta Perketat Protokol Kesehatan , Jaga Suasana Kondusif

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Jelang Pilkada Serentak 9 Desember 2020, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat dapat menjaga protokol kesehatan dan  suasana tetap kondusif atas perbedaan pilihan.

“Empat belas hari lagi akan berlangsung pilkada serentak. Kita jaga agar pilkada dalam suasana pandemi covid-19 ini tetap berjalan berkualitas saling menjaga protokol kesehatan dan perbedaan pilihan dalam suasana saling menghormati. Baik calon, partai pengusung, maupun pendukung harus sama- sama menjaga. Hindari kluster pilkada,” katanya saat Apel Siaga Pilkada serentak  aman damai 2020 di lapangan Kodam V  Brawijaya.

Seperti diketahui, sebanyak 19 kabupaten/kota di Jawa Timur akan melangsungkan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang. Terdiri dari 16 kabupaten dan tiga kota, masing-masing Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Kediri, Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto, Malang, Blitar, Sidoarjo, Sumenep, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi. kemudian Kota Blitar, Pasuruan, dan Kota Surabaya.

Menurut Khofifah, berbeda pilihan politik adalah sesuatu yang wajar dan lumrah dalam perhelatan demokrasi. Namun demikian, masyarakat tetap harus mengedepankan tali persaudaraan, persatuan, dan kesatuan meski pilihan  calon pemimpinnya  berbeda.

Khofifah menyebut, siapapun nantinya yang terpiliih dalam Pilkada 2020 merupakan putra-putri terbaik bangsa. Maka dari itu, setelah Pilkada usai kepemimpinan mereka harus didukung penuh meski saat Pilkada bukan merupakan pilihan politik.

“Poinnya adalah bagaimana penyelenggaraan Pilkada 2020 ini harus berlangsung dengan penuh rasa persaudaraan , tanpa ada  tekanan dari manapun. Kita junjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan, dan kesatuan agar Pilkada berlangsung lancar, aman, dan damai, serta tetap mematuhi aturan kesehatan Covid-19,” imbuhnya.

Di lain sisi, Khofifah juga  menekankan agar ASN Netral. Jauhi praktik politik yang negatif yang berpotensi memecah belah masyarakat. Jangan sampai ada hal yang berpotensi kurang konstruktif yang berakibat  Pilkada Serentak menimbulkan suasana  menjadi tidak aman dan kondusif.

“Mari kita sukseskan bersama Pilkada Serentak 2020 agar menghasilkan pimpinan daerah yang baik dan berintegritas,” tuturnya.

Terkait situasi Pandemi Covid-19, Khofifah juga mengajak semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama proses Pilkada berlangsung. Penerapan protokol kesehatan dalam tahapan Pilkada harus menjadi standard operating procedure (SOP), khususnya di masa kampanye dan pemungutan  dan penghitungan suara.

“Semua harus mematuhi protokol kesehatan karena Pandemi Covid-19 belum usai. Sekali lagi mohon saling menjaga jangan sampai timbul klaster Pilkada,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *