Politik

Pilwali Surabaya Muncul 1 Bapaslon Independen, Pengamat: Poros Baru Tergantung Golkar

14
×

Pilwali Surabaya Muncul 1 Bapaslon Independen, Pengamat: Poros Baru Tergantung Golkar

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Meski masih harus melalui tahapan berikutnya, tetapi bakal pasangan calon (Bapaslon) perseorangan (independen) Yasin-Gunawan telah dinyatakan lolos hasil pengecekan jumlah sebaran dan dukungan oleh KPU Surabaya.

Surochim Abdussalam pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), mengatakan bahwa lolosnya bakal calon independen di Pilwali Kota Surabaya akan membawa warna baru dalam politik elektoral Pilwali.

Dengan demikian, kata Surochim, munculnya poros baru di perhelatan Pilwali Surabaya 2020 sangat bergantung kepada partai Golkar.

“Poros 3 dari parpol tergantung pada golkar, pasangan calon lebih dari 2 pasang sudah ideal untuk pilwali kota surabaya,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini. Kamis (27/02/2020)

Menurut dia, sebagai partai yang sarat dengan berpengalaman dalam politik, Golkar selama ini cukup pintar memainkan peran dalam mengambil posisi untuk koalisi.

“Dengan bekal 5 kursi saya pikir Golkar tidak mau sekedar menjadi follower di koalisi dan berusaha meningkatkan daya tawar untuk koalisi,” tandasnya.

Hal itu, lanjut Surochim, yang membuat golkar masih juga belum menentukan calon yang diusung dan direkom.

“Ya sah saja Golkar bermain seperti itu karena pada dasarnya semua partai juga memiliki harapan untuk bisa meraih posisi yg juga menentukan dalam koalisi,” tandasnya.

Disinggung soal rekom PDIP, Surochim mengaku jika dirinya masih merasa kesulitan membaca sinyal-sinyal dari DPP PDIP. “Senyap hampir tak ada tanda tanda yang bisa ditangkap,” tuturnya.

Surochim berpendapat, bahwa DPP PDIP dipastikan telah berdiskusi dan menghitung semua peluang tetapi nampaknya Surabaya masih butuh pendalaman, sehingga belum turun rekomnya hingga sekarang.

“Hal ini menunjukkan betapa DPP PDIP sangat berhati hati untuk menentukan calon untuk Pilwali Surabaya,” ucapnya.

Pasalnya, kata Surochim, PDIP memiliki beban harus menang untuk bisa memertahankan prestasi selama ini di Pilwali Surabaya sekaligus mempertahankan dominasi PDIP di Kota Surabaya sekaligus menimbang nimbang calon kompetitor. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *