Jatim RayaPemerintahan

Setelah 22 Bulan Berjibaku Tangani Pandemi, RS Lapangan Indrapura Resmi Ditutup

13
×

Setelah 22 Bulan Berjibaku Tangani Pandemi, RS Lapangan Indrapura Resmi Ditutup

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Setelah beroperasi selama 22 bulan dan berjibaku tangani ribuan pasien covid-19, operasional RS Lapangan Indrapura akhirnya diberhentikan, seiring dengan terbitnya SK Gubernur Jawa Timur Nomor 188/237/KPTS/013/2022). Hal ini juga merujuk pada kondisi pandemi covid-19 di Jawa Timur yang terus membaik dan terkendali.

Secara khusus, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasihnya pada seluruh tenaga kesehatan, mulai dokter, perawat, TNI – POLRI dan juga seluruh relawan yang telah bergotong-royong dalam merawat pasien di RS Lapangan Indrapura, Senin  (18/4/2022)..

“Alhamdulillah, dengan kondisi pandemi yang semakin terkendali, dan juga berakhirnya masa pinjam pakai tanah dan bangunan milik Kementerian Kesehatan, maka RS Lapangan Indrapura resmi ditutup operasionalnya. Terima kasih seluruh nakes, dokter, perawat, TNI Polri dan juga relawan yang selama 22 bulan ini bergotong royong merawat pasien tanpa kenal lelah di RS Lapangan Indrapura. Semoga menjadi amal yang dihitung ibadah oleh Allah SWT,” katanya

Sebagaimana diketahui, tanah dan bangunan yang digunakan untuk RS Lapangan Indrapura merupakan lahan bersistem pinjam pakai dari Kemenkes RI itu. Lantaran masa pinjam pakai sudah selesai dan terlebih rencananya di sana akan segera dibangun rumah sakit pusat otak, jantung dan kanker maka dengan pertimbangan matang, termasuk penghematan anggaran serta kondisi kasus yang kian menurun, maka Pemprov resmi menutup operasional RS Lapangan Indrapura.

Sejak diresmikan pada Juni 2020, RS Lapangan Indrapura telah merawat pasien sebanyak 10.565 orang. Dengan tingkat kesembuhan pasien hampir 100 persen karena merawat pasien covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Dikatakan Gubernur Khofifah, format RS Lapangan Indrapura ini memberikan catatan sejarah yang membanggakan karena hadir sebagai solusi utama di tengah melonjaknya kasus covid-19 di awal pandemi, di saat banyak fasyankes yang belum memiliki kesiapan matang menangani kasus corona.

Sedangkan perkembangan kasus covid-19 di Jatim per hari ini, berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, sudah sangat Melandai. Total kasus aktif covid-19 di Jatim tersisa 577 orang. Tambahan kasus terkonfirmasi harian seminggu ini se- Jatim rerata dibawah 50  orang. Dan kondisi BOR ICU RS tercatat 5 persen, dan BOR Isolasi RS hanya 3 persen. Sedangkan kondisi BOR isoter hanya 0,1 persen.

“Meski RS Lapangan Indrapura resmi ditutup operasionalnya, kita memastikan bahwa layanan rumah sakit rujukan covid-19 di Jatim tetap standby tidak ada yang berkurang. Selain itu format pusat karantina dan RS Darurat juga masih tersedia di beberapa titik meski tingkat keterisiannya sangat rendah. Misalnya yang di Bangkalan,” tegas Gubernur Khofifah.

Tak henti ia mengingatkan masyarakat Jatim agar tidak lengah protokol kesehatan meski saat ini jumlah kasus terkonfirmasi dan kasus aktif sudah jauh menurun. Sebab kewaspadaan yang tinggi akan menjaga kondisi Jatim tetap aman dari ancaman lonjakan kasus dan terus membaiknya

Di momen ini, Gubernur Khofifah juga mengingatkan pentingnya percepatan vaksinasi, terutama booster jelang mudik lebaran. Per hari ini, diketahui capaian vaksinasi covid-19 Jatim untuk dosis satu telah mencapai 92,16 persen, capaian dosis kedua mencapai 77,16 persen, dan capaian vaksinasi booster mencapai 12,03 persen.

“Mari kita jaga bersama kondisi pandemi yang kian terkendali ini dengan terus mendorong percepatan vaksinasi. Sebelum mudik, yang belum booster segera dilengkapi dosis ketiganya, salam sehat semua,” pungkasnya. (Q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *