Jatim Raya

Silaturrahmi Dengan Bakomubin, Mubaligh Diminta Aktif Edukasi Masyarakat Hadapi Pandemi Covid-19

18
×

Silaturrahmi Dengan Bakomubin, Mubaligh Diminta Aktif Edukasi Masyarakat Hadapi Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Mubalig ikut diharapkan aktif mengedukasi masyarakat mengenai bahaya virus corona atau Covid-19. Hal ini penting mengingat tidak sedikit masyarakat yang masih nekat untuk beribadah di masjid tanpa jaga jarak.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan meskipun Pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan maklumat untuk beribadah di rumah selama pandemic namun masih banyak yang beribadah di Masjid tanpa jaga jarak.

“Saya berharap besar para mubaligh, ustadz, maupun tokoh-tokoh agama di Jatim bisa aktif turut membantu pemerintah mensosialisasikan tentang bahaya covid-19 kepada masyarakat luas. Ternasuk cara pencegahannya,” katanya.

Peran mubaligh sangat strategis bersama-sama pemerintah menghadapi pandemi ini. Oleh karena itu, mubaligh diharapkan mampu memberi penjelasan secara ilmiah dan pencerahan, serta perspektif positif kepada masyarakat luas bagaimana cara menghadapi wabah.

Utamanya dalam sudut pandang agama Islam, dengan begitu, masyarakat bisa lebih bijak dalam bersikap karena memiliki pemahaman yang utuh. Baik secara ilmiah maupun spiritual. Cara ini, juga efektif dalam menangkal hoax yang membuat kegaduhan di masyarakat.

“Islam menjabarkan secara detil bagaimana sikap seorang muslim saat berhadapan dengan wabah penyakit. Nah, para mubaligh bisa menambahkan pesan tentang harus memakai masker, penerapan physical distancing, jangan dulu mudik, dan lain sebagainya,” imbuh Khofifah.

Persoalan pandemi covid-19 ini tidak dianggap sepele oleh masyarakat. Protokol kesehatan harus secara ketat dan disiplin diterapkan guna mencegah munculnya klaster dan episentrum baru penyebaran Covid-19. Saat ini, saat ini kota Surabaya menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jatim.

“Jadi ini tidak mudah, tidak sesederhana yang dipikirkan, merawatnya pasien Covid-19 pun sangat ribet karena harus memakai APD. Banyak ambulan dari rumah sakit yang tidak diperkenankan jika digunakan untuk merujuk pasien positif covid19, atau bahkan untuk mengangkut jenazah covid19,” tuturnya.

Sementara itu Ketua Majelis Syuro Bakomubin KH. Iswadi Idris menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung dan membantu program dan peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur maupun pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Jadi sekarang saya ingin dengan Ibu Gubernur dengan Pemerintah Jawa Timur ingin sepenuhnya membantu apa yang kami bisa, kemarin saya rapat dengan sekitar 100 Muballigh yang menyatakan sangat mendukung peraturan Gubernur dan protokol-protokol kesehatan, mendukung lahir batin termasuk menyerukan kepada para jamaah,” tegasnya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *