BATU (Suarapubliknews.net) – Menikmati museum tak lagi membosankan, dengan penerapan teknologi Augmented Reality pengunjung dapat seolah berinteraksi langsung dengan benda – benda koleksi.
Ceo marcomm Indonesian Heritage Museum, Elly Halsamer mengatakan setelah Indonesian Islamic Art Museum yang asa di WBL Lamongan, IHM Batu juga menerapkan teknologi Augmented Reality.
“Kami ingin memperkenalkan diri sebagai museum modern yang berbasis teknologi, dengan menggunakan kecanggihan teknologi Augmented Reality sound effect. “Kami ingin mengajak pengunjung belajar pengenalan sejarah sambil bermain dengan aplikasi yang sudah di set up khusus di google playstore” katanya.
Dengan teknologi ini benda – benda jaman purbakala dapat kembali dihadirkan kembali 3Dimensi secara nyata sehingga pengunjung dapat berinteraksi dan bercengkrama dengan benda tersebut.
“Dengan aplikasi ini pengunjung dapat belajar scara nyata tempat dan bangunan jaman dulu pengenalan segi arsitektur bentuk bangunan serta ornament maupun dekorasinya. Serta tak ketinggalan dilengkapi dengan berbagai macam artefak kuno yang ada di jaman tersebut beserta penjelasannya secara detail,” lanjut Elly.
Sebagai salah satu wujud rasa syukur kehadiran IHM (D Topeng Kingdom) selama 4 tahun mewarnai pendidikan dan sektor pariwisata di kota Batu dan Malang mengundang para yatim piatu untuk hadir dalam acara yang bertajuk Berbagi Itu Indah.
“Tidak hanya dalam segi materi tetapi manajemen museum ingin berbagi juga ilmu pengetahuan kepada Generasi Muda kita. Para anak yatim tersebut diajak berpetualang seru menikmati sejarah sambil bermain A.R 3D, dengan harapan tidak saja menyenangkan hati dan menghibur namun berguna untuk masa depannya lebih lagi belajar untuk mencintai sejarah budaya bangsanya sendiri sedari usia muda. Ini point pentingnya,” tandas Elly. (q cox, Tama Dinie)
