SIDOARJO (Suarapubliknews) – Warga Perum Graha Kuncara Sidoarjo mempersoalkan insiden pembongkaran tembok fasiltas umum taman yang dilakukan oleh salah satu warganya dengan inisial SKN, dan berwacana akan memproses hukum. Senin (17/2/2020)
SKN mengaku jika tindakan pembongkaran tembok tersebut dilakukan karena kondisinya dinilai terlalu tinggi. Sehingga muncul niat untuk menurunkan levelnya setinggi taman dengan cara membongkar.
“Saya sebenarnya tidak ada unsur kesengajaan untuk merusak tembok pembatas tersebut tapi karena terlalu tinggi batasan tembok tersebut, saya bongkar sendiri dengan suami rencana sampai batas taman yang adam,” Ujar SKN
Sementara menurut Novi Aribowo Kepala Desa Kemiri, permasalahan tersebut telah dikoordinasikan dan diselesaikan Sertu Sugianto Babinsa dan Aiptu Subroto Banbinkatibmas Polsek Kota, karena pelaku telah mengakui perbuatannya.
“Dia telah mengakui akibat kecerobohannya dan kesalahan tanpa meminta ijin ke Pemerintah Desa, Kecamatan dan Dinas Pertamanan. Sebagai konsekuensinya, pelaku bersedia memperbaiki kembali tembok taman tersebut seperti sedia kala,” tutur Novi kepada Suarapubliknews.net.
Diketahui, warga RT 14 RW 04 berwacana akan tetap menindak pelaku sesuai kaidah hukum yang berlaku. “Jika perlu harus pindah dari warga perum graha kuncara yang dianggap menggangu ketidaknyamanan warga perumahan,” tegas salah satu warga. (q cox, NH)
