Jatim Raya

Terima BANPRES-PUM, Gubernur Khofifah Harap UMKM jadi Penggerak Ekonomi Kerakyatan

21
×

Terima BANPRES-PUM, Gubernur Khofifah Harap UMKM jadi Penggerak Ekonomi Kerakyatan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapublknews) – UMKM di Jatim akhirnya bisa bernafas lega di masa pandemi Covid-19. Pemerintah pusat melalui Kementrian Koperasi dan UMKM RI, memberikan bantuan kepada 1,1  juta UMKM di Jatim yaitu Program Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BANPRES – PUM).

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan BANPRES – PUM,  merupakan upaya pemerintah pusat sebagai langkah pemulihan ekonomi nasional selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Secara keseluruhan, ada sekitar 9,78 juta UMKM yang ada di Jatim.  Dari jumlah tersebut,

“Kami berharap  ke depan  Jatim dapat memperoleh   kuota 2  juta UMKM yang memperoleh BANPRES – PUM. Kemudian, kami laporkan ke presiden, bahwa 54 persen PDRB Jatim di support oleh UMKM, dimana membutuhkan support lebih dari pemerintah. Maka kami mengajukan permohonan agar ada bantuan  tambahan, semoga dapat  di support 2 juta bantuan presiden  Produktif Usaha Mikro (PUM),” katanya saat menerima Kunjungan Kerja Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki

Dengan tingginya angka tersebut, Gubernur Khofifah menyebutnya sebagai modal sosial sekaligus modal ekonomi yang cukup besar untuk menopang perekonomian berbasis kerakyatan di Jawa Timur.

Masyarakat Jatim memiliki kreatifitas dan inovasi yang luar biasa. Dengan adanya BANPRES – PUM secara tidak langsung membuka pasar  bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya. “Hal ini menjadi penguatan bagi pergerakan ekonomi di Jatim. Tentu berseiring  dalam rangka mengendalikan Covid-19,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki mengatakan BANPRES – PUM menjadi upaya pemerintah meringankan beban koperasi umkm. Selama Pandemik Covid-19 , pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk memulihkan ekonomi nasional.

Salah satunya, bagi UMKM yang bankable pemerintah membuat program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga dan subsidi pajak. Kemudian, bagi UMKM yang unbankable maka diberikan bantuan oleh Presiden RI melalui BANPRES – PUM.

“UMKM yang tidak bankable diberikan bantuan Rp. 2,4 Juta melalui BANPRES – PUM. Untuk satu kabupaten kota ada 20 ribu  UMKM yang mendapatkan BANPRES – PUM. Untuk Jatim, saat ini sudah diatas rata rata. Mudah mudahan apabila ada tambahan kuota, maka  Jatim akan diberi perhatian,” ungkapnya.

Menkop dan UMKM RI berharap, kedepan akan membuat model bersama dengan LPDB, yaitu menjadikan koperasi sebagai mitra pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan yang murah untuk UMKM. Setidaknya di seluruh Indonesia ada 54 juta pelaku usaha Mikro. “Dengan jumlah sebanyak itu, tidak mungkin UMKM diurus satu persatu. Maka pemerintah membuat intervensi, melalui koperasi,” lanjutnya.

Selain melalui BANPRES – PUM, bantuan kepada Usaha Mikro juga diberikan berupa LPDB KUMKM yang terbagi kedalam dua tahap. Dimulai Tahap I pada Juli lalu, telah tersalurkan dana sebesar Rp. 86,769 M kepada 12 Koperasi. Sedangkan Tahap II di September ini akan disalurkan kepada 8 Koperasi dengan total Rp. 138 M. Sehingga total Rp. 225, 45 M akan disalurkan oleh Pemprov Jatim kepada 20 Koperasi.

Gubernur Khofifah bersama Menteri Teten Masduki juga menyerahkan secara simbolis LPDB KUMKM kepada delapan penerima yaitu, KUD Gondanglegi, KPRI Tut Wuri, KSU Artha Abadi, KUM Lestari Makmur Poncokusumo, KSPPS BMT NU Jawa Timur, KSPPS BMT UGT Sidogiri, Koperasi BMT Permata Jawa Timur, KSPPS Mitra Usaha Ideal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *